Perubahan Iklim Jadi Biang Kerok Naiknya Kasus DBD

- 23 April 2024, 12:30 WIB
Serangan penyakit DBD mengganas di Indonesia sampai April 2024.
Serangan penyakit DBD mengganas di Indonesia sampai April 2024. /Wikilmages/pixabay.com

BANJARNEGARAKU.COM - Perubahan iklim yang terjadi pada tahun 2024 menyebabkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kembali meningkat.

Sebelumnya pada tahun 2023, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengalami keberhasilan menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dari 143 ribu menjadi 115 ribu. Namun, momentum kemenangan itu ternyata tidak berlangsung lama. 

DBD merupakan salah satu penyakit serius yang disebabkan oleh infeksi virus Dengue, yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Meskipun telah dikenal secara luas, DBD tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia.

Baca Juga: Penyakit DBD Masih Hantui Indonesia, Yuk Kenali Penyakit Ini

Diberitakan Antara bahwa Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, Imran Pambudi, menyatakan bahwa satu langkah penting dalam menghadapi masalah ini adalah meningkatkan sistem diagnosis Dengue. Menurutnya, sistem ini harus mampu mengidentifikasi penyakit yang bersifat zoonosis serta yang disebabkan oleh faktor lingkungan.

Pentingnya deteksi ditekankan oleh Imran Pambudi, terutama melalui metode seperti rapid test, yang harus tersedia di fasilitas kesehatan dasar. Hal ini karena penanganan yang terlambat dapat memiliki konsekuensi yang serius, mengingat sebagian besar kasus DBD tidak menunjukkan gejala yang jelas.

Pascapandemi COVID-19, gejala-gejala DBD tidak lagi bersifat klasik, sehingga menjadi lebih sulit untuk dideteksi. Oleh karena itu, Imran menekankan perlunya sistem yang lebih sensitif dalam mendeteksi penyakit ini, baik yang ditularkan melalui vektor nyamuk maupun yang dipengaruhi oleh perubahan lingkungan.

Imran juga menyoroti dampak perubahan iklim terhadap kesehatan masyarakat. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan kasus DBD secara langsung melalui penyebaran vektor, tetapi juga melalui faktor-faktor seperti urbanisasi dan kekeringan. Ketika desa-desa mengalami kekeringan, penduduk sering kali bermigrasi ke kota, meningkatkan keramaian dan potensi penyebaran penyakit.

Baca Juga: Lima Jenis Makanan Ini Bisa Mencegah DBD, Waspada dan Wajib Tahu!

Halaman:

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x