Network
Lebih jauh, pesta perpisahan ini diharapkan dapat menanamkan rasa cinta dan hormat yang menghangatkan hati kepada semua peserta. Upacara penutupan diisi dengan kegembiraan karena bisa bertemu kembali, dibandingkan diliputi oleh perasaan sedih karena perpisahan.
Sajian penggunaan teknologi sekali lagi dirancang untuk mengesankan semua orang. Seperti pada upacara pembukaan yang menakjubkan, namun dengan cara yang lebih romantis dan estetis, menurut Sha.
Layar lantai LED raksasa berbentuk oval yang memainkan peran penting selama upacara pembukaan tidak akan dipasang lagi.
Namun, tim kreatif menghadirkan inovasi lain untuk mengimbanginya. Sebuah "rumput digital", jaring besar dengan lebih dari 40.000 titik cahaya yang dijalin secara merata, akan menutupi lapangan sepak bola untuk mengubah lapangan menjadi palet warna raksasa. Palet digital ini akan menampilkan gambar yang berubah-ubah, seperti langit berbintang, bunga, dan ombak, dapat ditampilkan di dalamnya cara yang berkilauan.
“Rumput akan tetap terlihat dan terasa seperti rumput, namun warna dan gambar yang berkilauan akan membuat lapangan berkilau, menyambut para atlet untuk menjadi pusat panggung dalam sebuah pesta,” kata Sha.
Sungai kenangan (memory river) akan mengalir melintasi panggung menjelang akhir pertunjukan. Sungai ini menggambarkan semua kerja keras dan layanan bijaksana yang diberikan oleh para sukarelawan selama gelaran Asian Games. Tampilan ini akan terlaksana untuk menyambut mereka bergabung dengan para atlet dalam perayaan penutupan.
Pembawa obor virtual raksasa, yang menyalakan api utama bersama dengan perenang Wang Shun, kembali hadir untuk momen padamnya api. Wang Shun selain juara renang Olimpiade, dia juga peraih medali emas Asian Games 19 cabor Renang.
“Raksasa digital itu kemudian akan mengucapkan selamat tinggal dengan sikap yang sangat menyentuh sebelum menghilang dari pertunjukan. Ini akan menjadi referensi untuk upacara pembukaan yang ingin kami rahasiakan untuk saat ini,” kata Sha.
