Network
Ki Panji Laksono berharap bahwa prestasi Narendra dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda milenial lainnya, yang mungkin cenderung menjauh dari seni budaya warisan nenek moyang mereka.
Festival dalang ini diikuti oleh 29 peserta dari 10 provinsi yang ada di Indonesia. Mereka akan bersaing dalam kemampuan dalang tradisional, sebuah seni yang kaya akan tradisi dan kekayaan budaya.
"Kami berharap Narendra dapat mengharumkan nama Banyumas dan Jawa Tengah di Tingkat Nasional," tambahnya.
Ki Sungging Suharto, salah seorang pelatih, menjelaskan bahwa sajian wayang dari Rendra (panggilan akrab Narendra) merupakan wayang gagrag Banyumasan dan menggunakan Bahasa Penginyongan atau Ngapak, sebuah dialek khas daerah tersebut.
"Harapan kami, Rendra dapat menjadi motivasi bagi dalang di wilayah Banyumas untuk bangga dan berani menggelar pertunjukan wayang kulit dengan menggunakan bahasa Banyumasan, bukan menggunakan bahasa dari daerah lain seperti Solo atau Yogyakarta," kata Ki Sungging.
Keunikan dari Rendra adalah kemampuannya menggunakan bahasa Ngapak dalam pertunjukan wayang kulit, dan ia pernah tampil di Pendhapa Si Panji. Kini, keahliannya ini telah membawanya hingga tingkat nasional sebagai peserta termuda dalam festival tersebut.
Semoga Risang Narendra Dwijawara bisa memberikan yang terbaik dalam festival dalang anak tingkat nasional dan mewakili dengan baik budaya dan seni tradisional dari Banyumas dan Jawa Tengah secara keseluruhan.***
