Hal ini juga dirasakan oleh Aris Sumbono, salah satu peserta utusan dari KKG-PAI Kemranjen yang selama mengikuti workshop merasakan adanya nilai lebih, bahwa workshop ini tidak sekedar terori tetapi lebih dominan pada praktek langsung.
Baca Juga: Jejak Sejarah Desa Salamerta, Mandiraja, Banjarnegara: Kesalahan Kabar Sang Utusan Keraton Solo
Selain itu, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sehingga setiap kelompok lebih fokus dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh para narasumber.
Lebih lanjut Aris Sumbono berharap kegiatan workshop ini dapat berlanjut dengan materi yang lain seperti pemanfaatn IT untuk pembelajaran sehingga guru pendidikan agama Islam dapat menguasai berbagai skill dalam mengemban tugasnya.
Dan berharap juga hasil dari kegiatan dapat ditindaklanjuti di sekolah masing-masing secara implementatif.***