Semarak Perayan HUT RI ke 78, Inilah Pesan Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo dari Keraton Solo Kepada Pemuda

- 18 Agustus 2023, 16:07 WIB
Kanjeng Pangeran Panji (K.P.P). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE & Kanjeng Raden Ayu (K.R.Ay). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH (istri)
Kanjeng Pangeran Panji (K.P.P). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE & Kanjeng Raden Ayu (K.R.Ay). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH (istri) /Taufik Hidayat PP/

BANJARNEGARAKU.COM - 78 Tahun yang lalu, tepatnya pada hari kedelapan Puasa Ramadhan, Jumat Legi, 17 Agustus 1945 atau 8 Pasa 1876 Jimawal Windu Sangara Tahun Jawa, Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dilaksanakan yang dibacakan oleh Dr. (HC). Ir. H. Soekarno, dengan didampingi oleh Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat, 8 (delapan) hari setelah bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya.

Dr. (HC). Ir. H. Soekarno dan Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta selaku pimpinan PPKI serta dr. Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Radjiman Wedyodiningrat yang merupakan seorang dokter Karaton Surakarta Hadiningrat sekaligus mantan Ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi.

Baca Juga: Bupati Tiwi Berikan SK Remisi dan Minta Setelah Bebas Harus Bermanfaat

Pada hari ketiga Puasa Ramadhan, yakni hari Minggu Legi, 12 Agustus 1945, 3 Pasa 1876 Jimawal Windu Sangara Tahun Jawa, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, menyampaikan kepada Dr. (HC). Ir. H. Soekarno, Dr. (H.C.) Drs. H. Mohammad Hatta dan dr. K.R.T. Radjiman Wedyodiningrat bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, berdasarkan tim PPKI. Akhirnya pada hari ke-5 Puasa Ramadhan, Selasa Pon, 14 Agustus 1945 Jepang secara resmi menyatakan menyerah kepada Sekutu di kapal USS Missouri.

Dari semangat perjuangan para pejuang ini hendaknya kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan cita - cita luhurnya, yakni ikut serta dan ikut andil dalam pembangunan bangsa dengan tidak terpengaruh serta tidak terjerumus dalam tindakan curang yang mengakibatkan terhambatnya pembangunan seperti korupsi yang sedang marak di bangsa ini.

Baca Juga: Inginkah Dunia dan Seisinya? Gus Baha: Dirikan Sholat Sunah 2 Rakaat Sebelum Subuh, dan Raihlah Fadhilahnya!

Kemudian ikut mensejahterakan rakyat seperti memperluas lapangan pekerjaan yang baru, mendirikan yayasan sosial untuk membantu masyarakat yang tidak mampu, ikut mencerdaskan bangsa dengan mendirikan lembaga pendidikan bagi masyarakat yang kurang mampu, dan ikut menjaga ketertiban dunia, sesuai dengan yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945, pesan Kanjeng Pangeran Panji (KPP). Edwin Soeryo Putrakusumo, salah satu keluarga besar Karaton Surakarta Hadiningrat.

Hari kemerdekaan telah kita peringati bersama, kemarin Kamis Kliwon, 17 Agustus 2023 atau 30 Suro 1957 Jimawal Windu Sancaya kita memperingati 78 Tahun Indonesia Merdeka, kita disajikan kebesaran bangsa kita oleh Bapak Presiden beserta jajarannya. Bapak Presiden Joko Widodo, mengenakan busana adat jawa dari Karaton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Busana Kasenopatenan, kemudian Jajaran beliau mengenakan busana adat lainnya yang dimiliki oleh bangsa ini, tegas istri Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo, yakni Kanjeng Raden Ayu (KRAy). Tiara Soeryo Putrakusumo.

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x