Sangat Cocok untuk Genarasi Milenial, Begini Pendidikan Karakter dalam Karya Sastra Jawa 'Serat Wulangreh'

- 8 September 2023, 14:22 WIB
Kanjeng Pangeran Panji (K.P.P). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE & Kanjeng Raden Ayu (K.R.Ay). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH (istri)
Kanjeng Pangeran Panji (K.P.P). Edwin Soeryo Putrakusumo, SE & Kanjeng Raden Ayu (K.R.Ay). Tiara Soeryo Putrakusumo, SH (istri) /Taufik Hidayat PP/

Ketika berbicara tentang pendidikan karakter bagi geneasi milenial, Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo, menarik benang merah perkembangan karakter kehidupan Generasi Mileneal saat ini.

Dengan perkembangan jaman yang begitu pesat, pendidikan karakter bagi generasi muda menjadi hal yang sangat penting masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik, tambah KRAy. Tiara Soeryo Putrakusumo.

Filter diri yang kuat merupakan kunci keberhasilan supaya generasi muda memiliki bekal hidup berbangsa dan bernegara.

Muara karakter posistif tersbut terletak pada kearifan lokal yang memiliki kekuatan tersendiri agar generasi muda tetap berpijak pada khasanah luhur yang dimiliki oleh bangsanya sendiri, ungkap KRAy. Tiara Soeryo Putrakusumo.

Baca Juga: Peringati HUT Ke-59, Peradin Bentuk Satgas Hajar Politik Uang Pemilu

Pangeran Edwin Soeryo Putrakusumo menjelaskan, Kearifan lokal yang bisa dijadikan landasan sumber pendidikan karakter adalah karya sastra.

Karya sastra berisi nasehat disebut naskah piwulang.  Serat Wulangreh mengajarkan hakikat hidup manusia yang berbudi luhur baik dalam lingkup sosial dan hubunganya dengan Tuhan.

Perlu kita ketahui bahwa Serat Wulangreh merupakan karya Raja Karaton Surakarta Hadiningrat, yakni Sahandhap Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangdjeng Susuhunan Paku Buwana IV, yang ditulis tahun 1768 – 1820, yang merupakan leluhur saya dari ayahanda saya.

Pada Pupuh Gambuh dalam Serat Wulangreh, dimana gambuh itu sendiri dimaknai dengan kecocokan, kesepahaman, dan sikap bijaksana.

Halaman:

Editor: Ali A


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah