MTQMN Ke-XVII dan Generasi Qurani

6 November 2023, 22:17 WIB
Prof Ahmad Rofiq /Ali A/

Oleh: Ahmad Rofiq

BANJARNEGARAKU.COM - Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Mahasiswa Nasional merupakan event dua tahunan yang digelar oleh Kemendikbudristek dalam upaya pengembangan talenta mahasiswa di bidang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ).

Kegiatan tahun 2023 dilaksanakan di Universitas Brawijaya, Malang 3-10 November 2023. Tema yang diusung adalah “Aktualisasi Nilai Qurani dalam Mencetak Talenta Emas Indonesia”.

Kebetulan saya diamanati sebagai ketua majelis cabang Fahmil Quran, ternyata pesertanya cukup menggembirakan. Ada 47 regu dibagi dalam 12 sesi, di hari pertama yang tampil dan 48 atau 12 sesi di hari kedua.

Melihat tampilan mereka sebagai sampling bagaimana wajah perguruan tinggi umum melalui perspektif MTQMN ini, imaginasi saya melayang-layang pada masa depan 15-20 tahun wajah Indonesia, yang dalam mars MTQ diharapkan terwujud negeri yang gemah ripah loh jinawi tenterem kerto raharjo nir sambikolo, atau negeri yang baldatun thayyibatun wa Rabbun ghafur akan bisa terwujud.

Baca Juga: Bapak Wajib Tau! Begini Pesan Gus Baha Agar Menjadi Ayah Idolanya Anak - anak

Negeri yang sedang mensyukuri bonus demografi ini, harus memiliki kesadaran akademik dan spiritual yang dipandu oleh nilai-nilai dan rambu-rambu Alquran yang mampu mewujud dalam prilaku sehari-hari, agar keadilan dan kepastian hukum yang bersubtansikan kemashlahatan rakyat bisa terwujud dengan baik.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang oleh para pendiri (founding fathers) bangsa telah diletakkan fondasi dasar melalui Pancasila dan UUD 1945, ternyata di lapangan sedang menghadapi ujian yang sangat berat.

Menurut guru bangsa Gus Mus, dalam puisi satirenya mengatakan, ada Republik rasa Kerajaan. Bahkan kata banyak orang yang punya keberanian, ada mafia hukum.

Ketua MKMK, Jimly Asshidiqie mengatakan masih adanya mafia peradilan di Indonesia. Hal itu ia sampaikan saat sidang dugaan pelanggaran kode etik Ketua MK Anwar Usman dan para hakim konstitusi.

Baca Juga: Banjarnegara: Terendah dalam UMK, Tertinggi dalam Kepedulian untuk Palestina

Ada dua belas macam cabang yang dimusabaqahkan, yang meliputi tilawah, tartil, qiraat sab’ah, hifdhil qur’an 10, 20, dan 30 juz, khath, fahmil, syarhil, karya tulis Alquran, debat Bahasa Arab, debat Bahasa Inggris, desain aplikasi computer, dan musabaqah pembacaan maulid Nabi.

Generasi Qur'ani

Kegiatan MTQMN ini memang digelar dua tahun sekali, tentu manfaatnya sangat besar, utamanya di dalam ikhtiar mencetak generasi qur’ani. Secara sederhana dapat diformulasikan, sebagai generasi Khaira ummah, yang siap menjalankan tugas-tugas keumatan, yakni amar makruf, nahi munkar, dengan tetap berpijak pada keimanan kepada Allah Sang Maha Pencipta, Pengasih dan Penyayang, dan pengatur semua kehidupan ini.

Generasi qur’ani akan terpandu hidup dan kehidupannya oleh nilai dan spirit Alquran yang merupakan panduan akhlak Rasulullah saw, baik di dalam kehidupan keagamaan, yang meliputi akidah, praktik kehidupan sehari-hari, dan melahirkan akhlak, yang banyak disimplikasi menjadi budi pekerti yang mestinya lebih unggul, karena berdasarkan panduan dan bimbingan wahyu, yakni Alquran.

Baca Juga: Cek Fakta! 9 Keistimewaan Orang Pecinta Kucing, Memberi Makan Kucing, Termasuk Para Penggemar di Banjarnegara

Generasi qur’ani, tentu sangat menyadari akan pentingnya nilai-nilai kebhinnekaan dan kebangsaan, karena Allah ‘Azza wa Jalla menciptakan manusia terdiri dari laki-laki dan perempuan, kemudian Allah jadikan mereka berbangsa-bangsa dan bersuku-suku, adalah untuk saling mengenal, dan saling bersaudara, dan saling tolong menolong dengan penuh kasih sayang.

Itulah kenapa Alquran dimaksudkan sebagai ajaran yang rahmatan lil alamin, kasih sayang bagi seluruh penduduk alam raya. Karena itu, generasi qur’ani, memiliki rasa kebangsaan (nasionalisme) yang memanifestasikan kecintaannya kepada agama dalam kehidupan bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat.

Baca Juga: Kesenian Aplang: Dakwah Islam Melalui Hiburan di Desa Kaliwungu Mandiraja Banjarnegara

Generasi qur’ani mengedepankan kehidupan beragama yang moderat, menghormati pilihan agama orang lain, mengedepankan persaudaraan sejati, dan saling tolong menolong dengan sesama, tanpa membedakan agama dan kepercayaan masing-masing.

Karena itu, bermusabaqah juga melatih dan membangun budaya persaudaraan, saling menghormati kompetensi, profesionalisme dan kapasitas keilmuan orang lain dengan sportif dan fairness.

Selamat bermusabaqah, para mahasiswa perguruan tinggi umum yang ke-XVII, semoga mampu memancarkan radiasi positif, di dalam menyiapkan generasi muda yang berkualitas, berkarakter akhlak Alquran, dan memiliki karakteristik keberagaman yang meyakini pilihan agama dan ritual peribadatan yang diikuti, namun sekaligus menghormati pilihan dan keberagamaan orang lain. Allah a’lam.***

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq

Tags

Terkini

Terpopuler