Bolehkah Kita Menyakiti Hati Tetangga Disaat Puasa? Ada Ancaman yang Mengerikan, Ini Kata Ustadz Abdul Somad

27 Februari 2024, 05:30 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS). Bolehkah Kita Menyakiti Hati Tetangga Disaat Puasa? Ada Ancaman yang Mengerikan, Ini Kata Ustadz Abdul Somad /mediacenter.riau.go.id

BANJARNEGARAKU.COM - Ada hakikat penting di dalam kita menjalankan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, yakni sabar, tawaqal, dan dapat mengendalikan diri. Ibadah puasa seharusnya menjadi benteng terakhir manusia agar dapat menahan diri terhadap hal-hal yang dilarang dalam agama.

Menurut Ustadz Abdul Somad, jika kita menjalankan ibadah puasa, ibaratnya kalau makan dan minum saja tidak diperbolehkan saat berpuasa, apalagi berkata kasar, berprasangka buruk atau menyakiti hati orang lain.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran, Berisiko Jangka Panjang Bebani Keuangan Negara, Ini Kata Ekonom...

Meskipun, tetap masih ada saja umat yang berpuasa sementara dirinya menyakiti hati tetangganya, baik dengan ucapan, perbuatan maupun ketetapannya dalam mengambil suatu keputusan.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari kanal Youtube Petuah Satu Menit, Ustadz Abdul Somad menjelaskan bahwa orang yang berpuasa atau senantiasa beribadah tetapi menyakiti tetangga atau hati orang lain, akan mendapat ancaman yang mengerikan.

“Kalau nabi sedang ceramah turun rahmat Allah, tapi saat itu kata nabi rahmat tidak turun. Karena ada orang yang memutuskan silaturahim,” ujar UAS.

Baca Juga: Harga BBM dan Listrik Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Penjelasan Airlangga Hartarto....

Bahkan pada zaman nabi saja, ketika ada orang yang memutuskan silaturahim dengan sesamanya, rahmat Allah Swt tidak turun kepada kelompok tersebut.

Apalagi zaman sekarang yang sudah lebih dari seribu tahun nabi tiada, jangankan rahmat, justru azab dan bala’ yang akan menghampiri manusia ketika dia bersikap jahat kepada tetangga maupun saudaranya.

Setidaknya ada tiga hal yang didapat ketika seseorang menyakiti orang lain, terlebih tetangganya, di antaranya adalah sebagai berikut.

Baca Juga: Liga inggris: Arsenal Menang Telak Atas Newcastle 4-1

1. Tidak dapat rahmat

Rahmat merupakan bentuk kasih sayang Allah Swt kepada hamba-Nya. Orang yang mendapatkan rahmat, hidupnya akan tenang, damai dan bahagia.

Berlaku pula sebaliknya, jika rahmat itu tidak meliputi kehidupannya, maka kegelisahan, kegalauan dan segala macam bentuk hambatan akan selalu ada.

Rahmat dapat berbentuk dalam banyak hal, baik itu pahala, ampunan dosa, perlindungan, kesehatan, kemudahan, kemurahan rezeki dan segala hal yang konotasinya pada aspek kemanusiaan dan ketuhanan.

Orang yang menyakiti tetangga hingga memutuskan silaturahim tidak akan mendapat rahmat dari Allah Swt. Boleh jadi putusnya silaturahim itu menyebabkan hidupnya sulit, sempit dan tidak tenang.

Baca Juga: Waspadalah! Ternyata Ada 5 Bahaya Tidur Terlalu Lama, Ada Risiko Diabetes Hingga Jantung...

2. Tidak dikabulkan doa

Allah Swt itu mengabulkan semua doa. Tetapi orang yang selalu menyakiti tetangga hingga memutuskan silaturahim, maka dosa itu yang menjadi penghalang terkabulnya doa.

Untuk mendapatkan kembali kesempatan dikabulkannya doa, maka seorang muslim hendaknya senantiasa memperbaiki hubungannya dengan tetangga, kerabat dan saudaranya.

3. Tidak masuk surga

Orang yang memutuskan silaturahim dijamin oleh nabi tidak akan masuk surga. Hal ini menujukkan bahwa hubungan dengan sesama manusia tidak kalah pentingnya dengan ibadah kepada Allah Swt.

Baca Juga: Sarasehan Babad Banjarnegara oleh MSI, Gali Literasi dan Inspirasi Para Bupati

Jika berdosa kepada Allah cukup dengan memohon ampunan, perbanyak istighfar dan bertobat, tetapi dengan manusia perlu meminta maaf dan kerelaan dari orang yang dizalimi. Semoga bermanfaat.***

Editor: Dian Sulistiono

Sumber: YouTube Petuah Satu Menit

Tags

Terkini

Terpopuler