Benarkah Tidurnya Orang Berpuasa Berpahala? Begini Penjelasan Gus Baha

30 Maret 2024, 05:30 WIB
Gus Baha. /Tangkapan layar YouTube Universitas Gajah Mada./

BANJARNEGARAKU.COM - Selama bulan puasa, kebiasaan tidur menjadi sebuah fenomena yang menarik untuk diamati. Banyak dari kita cenderung memilih untuk beristirahat lebih banyak dan mengurangi aktivitas-aktivitas lainnya, bahkan sampai mengurangi jam kerja.

Hal ini tak terlepas dari kondisi tubuh yang sering kali terasa lemas dan kurang bertenaga selama menjalani puasa.

Ketika seseorang berpuasa, kurangnya asupan nutrisi selama berhari-hari membuat tidur menjadi solusi yang diandalkan untuk mengatasi kelelahan dan kelemahan fisik yang mungkin dirasakan. Namun, ironisnya, pola tidur selama bulan puasa sering kali menjadi tidak teratur.

Baca Juga: Perang Badar: Perang Pertama Rasulullah dan Kabar Bantuan Pasukan Malaikat

Hal ini terutama disebabkan oleh kebutuhan untuk bangun di waktu sahur, yang memaksa seseorang untuk terbangun di tengah malam.

Dampaknya, banyak orang yang berpuasa merasa mengantuk dan kurang bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.

Namun, perlu dikaji lebih dalam apakah tidur sepanjang hari ketika berpuasa adalah suatu hal yang diperbolehkan atau tidak.

Pemikiran ini ditegaskan oleh KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang lebih akrab dikenal sebagai Gus Baha, dalam salah satu ceramahnya di kanal YouTube Ngaji Gus Baha.

Baca Juga: Gus Baha: Makna dan Pentingnya Nuzulul Quran bagi Setiap Muslim

Gus Baha menjelaskan bahwa dari perspektif Ushul Fiqh, orang yang banyak tidur selama bulan puasa seharusnya tidak dipandang sama dengan orang yang meninggalkan ibadah-ibadah seperti salat dhuha, salat tahajud, dan ibadah lainnya.

Sebaliknya, tidur dalam konteks ini dianggap sebagai suatu bentuk ikhtiar untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa.

"Malaikat harus memandangnya juga dengan menggunakan kerangka berfikir Ushul Fiqh. Bahwa tidur selama berpuasa adalah upaya untuk menghindari dosa. Karena dalam keadaan terjaga, seseorang mungkin akan tergoda untuk melakukan hal-hal yang mengurangi nilai pahala, seperti bergosip," jelas Gus Baha.

Oleh karena itu, penting untuk tidur dengan niat yang baik dan disadari sebagai bagian dari upaya meninggalkan perbuatan dosa.

Baca Juga: Raih Pendapatan Tambahan Tanpa Modal Besar dengan 5 Aplikasi Penghasil Uang Terbaik Saat Ini

Tidur yang cukup tidak boleh dianggap sebagai tanda kemalasan atau sikap acuh tak acuh, tetapi sebagai langkah yang positif dalam mencari berkah dan menjauhkan diri dari perbuatan dosa.

"Dalam memahaminya, kita tidak boleh bersikap skeptis, dengan berpikir bahwa puasa itu tidak akan bermakna jika kita tidak membaca Al-Quran atau melakukan salat dhuha. Yang penting adalah niat kita dalam tidur, yaitu untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa," tambah Gus Baha.

Penting bagi kita untuk memahami bahwa dalam menjalani ibadah puasa, setiap tindakan yang diambil haruslah disertai dengan niat yang baik.

Baca Juga: 5 Game Penghasil Saldo DANA Terbaik & Terpercaya: Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Secara Instan!

Tidur sepanjang hari tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk mengabaikan ibadah-ibadah lainnya atau untuk melakukan perbuatan dosa.

Sebaliknya, tidur saat berpuasa seharusnya menjadi bagian dari strategi untuk menjaga kesehatan fisik dan spiritual, serta untuk menjauhkan diri dari perbuatan yang tidak diinginkan.

Oleh karena itu, mari kita perkuat niat baik kita dalam setiap tindakan yang kita lakukan selama bulan suci Ramadan ini, sehingga kita dapat meraih berkah dan keberkahan yang dijanjikan oleh Allah SWT.***

Editor: Taufik Hidayat PP

Sumber: YouTube Ngaji Gus Baha

Tags

Terkini

Terpopuler