Contoh Teks Ceramah Idul Adha 2023: Tentang Makna Kesabaran di Hari Raya

- 29 Juni 2023, 05:20 WIB
Ilustrasi Ceramah /Freepik. Contoh Teks Ceramah Idul Adha 2023: Tentang Makna Kesabaran di Hari Raya
Ilustrasi Ceramah /Freepik. Contoh Teks Ceramah Idul Adha 2023: Tentang Makna Kesabaran di Hari Raya /

BANJARNEGARAKU.COM - Sesaat lagi kita melaksanakan sholat Idul Adha 1444 H, dan berdasarkan hasil sidang isbat Kementerian Agama (Kemenag), Idul Adha 2023 jatuh pada Kamis 29 Juni 2023.

Merayakan salah satu Hari Besar Islam itu pun sama seperti dengan Idul Fitri, yakni melaksanakan sholat Id. Selain salat id, umat Islam yang mampu juga melaksanakan ibadah haji dan berkurban.

Baca Juga: Abaikan Khotbah! Viral Video Joget Tiktok di Tanah Suci, Mendapat Kritik Imam Besar Masjid Nabawi

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Pikiran-Rakyat.com pada 28 Juni 2023, Teks Ceramah Idul Adha 2023: Tentang Makna Kesabaran di Hari Raya.

Dan tentu saja setelah selesai melaksanakan sholat Id, maka dianjurkan untuk melaksanakan khutbah yang akan disampaikan khatib. Bagi anda yang sedang mempersiapkan khutbah Idul Adha 2022, teks berikut mungkin bisa digunakan sebagai salah satu referensi.

Berikut teks khutbah Idul Adha 2023 berjudul 'Tentang Makna Kesabaran di Hari Raya':

Baca Juga: Tingkatkan Pengetahuan Sejarah Purbalingga, Siswa SMP N 1 Kertanegara Berkunjung ke Museum Daerah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin Jemaah sholat Idul Adha rahimakumullah, dalam kesempatan yang berbahagia ini marilah kita tingkatkan kualitas iman dan takwa kepada Allah SWT, dengan senantiasa menjalankan perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan berbekal iman dan takwa, kita dapat memperoleh ridho Allah SWT.

Hari ini adalah hari raya Idul Adha. Hari di mana Allah menyebutkan dalam Al-Qur’an dengan nama hari yang sangat agung. Kalimat-kalimat takbir selalu dikumandangkan di setiap sudut, mulai dari masjid, surau, pasar, di jalan, ataupun di tempat yang lain.

Dikumandangkan baik oleh laki-laki, perempuan, tua, muda, ataupun anak- anak. Mereka mengumandangkan kalimat-kalimat takbir seraya bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah SWT.

Baca Juga: 7 Kuliner Asli yang Wajib Dicoba kalau ke Banjarnegara, Hukumnya Wajib!

Idul Adha merupakan salah satu hari raya umat Islam, yang di dalamnya menyimpan peristiwa bersejarah dalam peradaban kehidupan di muka bumi. Peristiwa tersebut kemudian diabadikan sebagai ritual ibadah yang identik dengan hari raya Idul Adha, yakni ibadah kurban dan ibadah haji.

Kedua ibadah ini mengandung hikmah tentang kesabaran, tawakal, dan ketaatan kepada Allah SWT.

Hadirin rahimakumullah

Ibadah kurban adalah sebuah ritual ibadah dari kisah Nabi Ibrahim AS yang bermula dari sebuah mimpi. Dalam mimpinya, beliau diperintahkan untuk menyembelih buah hatinya, Nabi Ismail AS.

Baca Juga: Terbuka untuk Umum, Polda Jateng Gelar Bazar UMKM, Pasar Murah dan Kirab Kebangsaan di Simpang Lima Semarang

Ketaatan dan ketakwaan dalam hati Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, membuat mereka patuh untuk melaksanakan perintah, seraya pasrah atas takdir Allah SWT. Kisah tersebut kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata, 'Hai Anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab, 'Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'.” (QS. ash-Shaffat: 102).

Kepatuhan dan kesunggguhan niat Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS membuat Allah SWT menampakkan sifat rahmat-Nya, yaitu ketika Nabi Ibrahim AS membaringkan putranya Nabi Ismail AS di atas pelipisnya lalu meletakkan pisau di atas lehernya, Allah SWT kemudian mendatangkan seekor domba jantan dari surga sebagai tebusan dari putranya tersebut.

Baca Juga: Remaja Asal Banyumas Diduga Jadi Korban Pembacokan di Banjarnegara, Ini Penjelasan Kapolsek Purwareja Klampok

Allah memuji Nabi ibrahim AS dan Nabi Ismail AS atas kesungguhan dan ketaatan dalam menjalankan perintah-Nya. Dalam Al-Qur’an Allah berfirman:

وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا إِنَّا كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

"Dan Kami panggil dia: 'Hai Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu. Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik'.” (QS. ash-Shaffat: 104-105).

Dari sejarah inilah, umat Islam diperintahkan untuk menyembelih hewan kurban yang pada hakikatnya merupakan sebuah ibadah dalalm rangka mengingatkan kita semua kepada tujuan hidup di dunia, yaitu beribadah kepada Allah SWT.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz-Dzariyat: 56).

Baca Juga: Sambut Idul Adha, Sop Iga Sapi dengan Kuah Gurih dan Mantap

Hadirin Sholat Idul Adha rahimakumullah

Ibadah selanjutnya yang identik dengan hari raya adalah melaksankan ritual ibadah haji di tanah Makkah. Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima bagi setiap Muslim yang mampu. Hal ini sebagaimana dalam firman Allah SWT yang berbunyi:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعالَمِينَ

“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam”.

Mampu melaksanakan ibadah haji yang merupakan rukun Islam yang kelima ini, mengajarkan kita untuk mengorbankan harta yang kita miliki sebagai bentuk syukur atas nikmat harta dan kesehatan yang telah Allh SWT berikan dalam rangka mendekatkan kapada-Nya, serta kesiapan kita dalam mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah, sekaligus mengajarkan kita untuk menjauhi sifat kikir dan kecintaan terhadap kekayaaan materi.

Baca Juga: SMA N 1 Purwareja Klampok Raih Juara 1 Lomba PBB Tingkat Banjarnegera

Pengorbanan kita dalam berhaji memberi hikmah untuk tidak membangga–banggakan diri dengan harta yang kita miliki. Sebab pada dasarnya, semuanya itu adalah titipan dari Allah yang seharusnya kita syukuri dalam rangka beribadah mendekatkan diri kepada Allah.

Hadirin rahimakumullah

Sebagai umat Islam yang memegang bendera Islam, mari kita sama-sama menjalankan perintah tersebut dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan.

Baca Juga: Mau Makan Daging Qurban tapi Masih Takut Kolesterol? Dr Zaidul Akbar: Minum Air Buah Ini, Kolesterol Minggat

Demikianlah khutbah yang singkat ini, semoga bisa menyegarkan jiwa kita dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta menjadi bahan renungan kita dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat.***

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah