Malam Ini Malam 1 Suro 2023, INGAT! 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya Apa Saja...

- 19 Juli 2023, 00:22 WIB
Ilustrasi Jamasan Pusaka. Malam Ini Malam 1 Suro 2023, INGAT! 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya Apa Saja...
Ilustrasi Jamasan Pusaka. Malam Ini Malam 1 Suro 2023, INGAT! 6 Tradisi Ini dan Manfaatnya Apa Saja... /Sudarno Ahmad Nashori/KebumenTalk

Tradisi ini dilakukan dalam rangka merawat atau melestarikan warisan dan kenang-kenangan dari para leluhurnya. Pusaka memiliki segudang makna di balik wujud fisik bendanya. Pusaka merupakan buah hasil karya cipta dalam bidang seni dan ketrampilan para leluhur kita di masa silam. Karya seni yang memiliki falsafah hidup yang begitu tinggi.

Selain itu pusaka menjadi situs dan monumen sejarah, dan memudahkan kita simpati dan berimpati oleh kemajuan teknologi dan kearifan lokal para perintis bangsa terdahulu. Dari sikap menghargai lalu tumbuh menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi generasi penerus bangsa agar berbuat lebih baik dan maju di banding prestasi yang telah diraih para leluhur kita di masa lalu.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPAS Kelas 5 SD MI Halaman 39 Bawah: Uji Pemahaman: A. SIfat Cahaya, Bab 1 Melihat karena Cahaya

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para leluhurnya, para pahlawan, dan para perintisnya. Karena mereka semua menjadi sumber inspirasi, motivasi dan tolok ukur atas apa yang telah diperbuat dan digapai sekarang ini. Dengan demikian generasi penerus bangsa tidak akan mudah tercerabut dari “akarnya”.

6. Larung sesaji.

Larung sesaji merupakan ritual sedekah alam. Uborampe atau ragam bahan ritual disajikan (dilarung) ke laut, gunung, atau ke tempat-tempat tertentu. Tradisi budaya ini yang paling riskan dianggap musrik. Ini bisa terjadi bila kita hanya melihat apa yang tampak oleh mata tanpa ada pemahaman makna esensial dari ritual larung sesaji.

Namun dalam tradisi Jawa, ada beberapa hal yang bisa dilihat latar belakangnya untuk menjelaskan semua ini.

Pertama; dalam melaksanakan ritual hati kita tetap teguh pada keyakinan bahwa Tuhan adalah Maha Tunggal, dan tetap mengimani bahwa Tuhan Maha Kuasa menjadi satu-satunya penentu kodrat. Kedua; adalah nilai filosofi, bahwa ritual larung sesaji merupakan simbol kesadaran makrokosmos yang bersifat horisontal, yakni penghargaan manusia terhadap alam.

Baca Juga: 1 Suro Terjadi Kecelakaan Hebat! Kereta Api Tabrak Trailer di Perlintasan Rel KA Madukoro Semarang, Masinis...

Disadari bahwa alam semesta merupakan sumber penghidupan manusia, sehingga untuk melangsungkan kehidupan generasi penerus atau anak turun kita, sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan alam. Kelestarian alam merupakan warisan paling berharga untuk generasi penerus.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Portal Sulut


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah