Network
BANJARNEGARAKU.COM - Bulan Muaharam merupakan salah satu bulan yang mulia, karena bulan ini juga termasuk bulannya anak yatim. Terlebih pada hari Asyura, atau tanggal 10 Muharam. Banyak masyarakat yang mengadakan kegiatan santunan anak yatim.
Namun, jangan sampai dilupakan saat memberikan santunan kepada anak yatim untuk mengusap kepalanya, karena dengan memberikan santuan kepada anak yatim dengan mengusap kepalanya ada hikmah tersendiri.
Baca Juga: 1.956 Guru P3K Banyumas Dilantik Hari Ini, Berikut Pesan Bupati Banyumas Ir Achmad Husein
Hal ini berdasarkan hadits yang berasal dari Musnad Ahmad, 7/36:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَسَحَ رَأْسَ يَتِيمٍ لَمْ يَمْسَحْهُ إِلَّا لِلَّهِ كَانَ لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ مَرَّتْ عَلَيْهَا يَدُهُ حَسَنَاتٌ وَمَنْ أَحْسَنَ إِلَى يَتِيمَةٍ أَوْ يَتِيمٍ عِنْدَهُ كُنْتُ أَنَا وَهُوَ فِي الْجَنَّةِ كَهَاتَيْنِ وَفَرَّقَ بَيْنَ أُصْبُعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى
Artinya: Diriwayatkan dari Umamah, sesungguhnya Nabi bersabda, Barangsiapa mengusap kepala anak yatim semata-mata karena Allah, maka setiap rambut yang ia usap memperoleh satu kebaikan. Barangsiapa berbuat baik kepada anak yatim di sekitarnya, maka ia denganku ketika di surga seperti dua jari ini. Nabi menunjukkan dua jarinya; jari telunjuk dan jari tengahnya.
Kemudian dalam kitab Fathul Mu’in juga menyebutkan bahwa berbuat baik dan mengusap anak yatim maka seperti berbuat baik kepada semua anak yatim dari zamannya anak cucu Nabi Adam.
Baca Juga: Ketika Mengulang Surat dalam Mengerjakan Sholat, Ini Hukumnya Berikut Penjelasan Ustadz Adi Hidayat
ومن مسح فيه على رأس يتيم أو أحسن إليه فكأنما أحسن إلى أيتام ولد آدم كلهم
