Itulah mengapa para kiyai dari zaman dahulu terjun kedalam dunia politik.
“Makanya mulai dulu kiyai – kiyai itu ya politik karena nggak ingin negara ini diatur oleh orang yang anti sholat, antiagama. Karena kalau negara terserah yang njabat kemudian yang jabat tidak soleh bisa nganggap maksiat tidak illegal, yang pengajian justru illegal, disini kenapa ya banyak orang – orang soleh dulu ya rata – rata berpolitik mulai sebelum kemerdekaan sampai setelah kemerdekan,” imbuhnya.
Dalam kajian tersebut Gus Baha juga menjelaskan filosfi dari para kiya yang yang trejun ke dalam politik walaupun terkadang ada oknum yang tidak seperti itu.
“Jadi itu ya ada filosofinya, nah bahwa ada oknum – oknum yang tidak seperti itu, ya monggo itu oknum kok, tapi sebetulnya awal – awalnya kenapa banyak orang soleh yang politik ya kerana nggak ingin negara ini dipimpin oleh orang – orang yang anti kebaikan, antiagama,” tegas Gus Baha
Adapun jika suatu negara dipimpin oleh orang – orang soleh yang terjun ke politik keberkahan bagi suatu negara tersebut berkonstitusi secara Islami meskipun, bukan negara islam tapi hak – hak asasi manusia terjaga.
“Sehingga berkahnya apa? Berkahnya negara ini berkonstitusi secara Islami meskipun, bukan negara islam tapi hak – hak asasi manusia terjaga,” pungkasnya.***