Kapal Israel Ditarget Houthi Yaman yang Kekeh Bela Palestina Meski Dikeroyok Amerika Serikat dan Inggris

13 Januari 2024, 13:11 WIB
Sebuah pesawat yang bergabung dalam serangan AS dan Inggris ke Houthi di Yaman. /KOmando Pusat AS melalui X/ HO Reuters/

BANJARNEGARAKU.COM - Kelompok Houthi Yaman kekeh membela Palestina dengan terus menarget kapal-kapal Israel meski dikeroyok oleh aliansi barat, Amerika Serikat dan Inggris.

Dengan tekad yang bulat, Houthi menegaskan bahwa tindakan AS-Inggris tidak akan menghalangi Yaman dari dukungannya terhadap Palestina. Konflik ini terus menciptakan ketegangan di wilayah tersebut, dengan masing-masing pihak mempertahankan posisinya dalam menghadapi situasi yang semakin rumit.

Baca Juga: Bela Palestina, Yaman Dikeroyok Aliansi Amerika Serikat dan Inggris

Diberitakan Antara bahwa pada Jumat (12/1), kelompok politik dan militer Yaman, Houthi, menyatakan tekadnya untuk terus mengincar kapal-kapal Israel dan kapal yang menuju Palestina yang diduduki Israel, meskipun menjadi target serangan udara dari AS-Inggris.

Pernyataan ini disampaikan oleh Ketua Dewan Politik Tertinggi Houthi, Mahdi al-Mashat, yang mengecam serangan Amerika dan Inggris sebagai tindakan brutal dan kriminal yang tidak dapat dibenarkan.

Menurut laporan kantor berita Yaman, Saba, al-Mashat menekankan komitmen Houthi untuk melindungi kapal-kapal yang menuju Palestina dari agresi Zionis Amerika dan Inggris terhadap rakyat Yaman. Al-Mashat juga menegaskan bahwa harga darah rakyat Yaman sangat berharga, dan mereka bersedia membayar mahal untuk membela tanah air mereka.

Pada Kamis (11/1), militer AS dan Inggris meluncurkan serangan terhadap wilayah yang dikuasai Houthi di Yaman. Gedung Putih menyebut tindakan tersebut sebagai balasan atas serangan Houthi yang dianggap ilegal dan mengganggu kestabilan kapal-kapal, termasuk pelayaran komersial di Laut Merah.

Baca Juga: Banyak Prajurit Kena Mental, Lusinan Psikiater 'Kabur' hingga Sistem Kesehatan Penjajah Israel Rontok

Menurut keterangan Gedung Putih, serangan gabungan AS-Inggris dilakukan sebagai hak pertahanan diri individu dan kolektif, sesuai dengan Piagam PBB. Beberapa negara, termasuk Belanda, Kanada, Bahrain, dan Australia, mendukung serangan tersebut.

Houthi, sementara itu, menyatakan bahwa serangan terhadap kapal-kapal komersial terkait Israel di Laut Merah merupakan ekspresi solidaritas terhadap Palestina. Aksi ini diambil sebagai respons terhadap serangan militer Israel yang terus menerus di Gaza setelah serangan Hamas pada 7 Oktober.***

Editor: Afif Fatkhurahman

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler