Belasan ribu perempuan tersebut menyuarakan hak tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1910, pemimpin 'Kantor Perempuan' Clara Zetkin mengajukan gagasan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional.
Gagasan itu menyarankan setiap negara merayakan satu hari dalam setahun untuk mendukung aksi tuntutan perempuan. Konferensi Perempuan yang terdiri lebih dari 100 perempuan dari 17 negara menyetujuinya.
Kilas Balik Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD).
Perayaan IWD dimulai pada 1908 ketika 15.000 perempuan melakukan aksi demo di New York, Amerika Serikat, menyuarakan hak mereka tentang peningkatan standar upah dan pemangkasan jam kerja.
Baca Juga: Rumah Warga di Banjarnegara Ludes Dilalap si Jago Merah, Begini Kronologisnya
Dua tahun kemudian di tahun 1910, Pemimpin 'Kantor Perempuan' Clara Zetkin mengajukan sebuah gagasan untuk menetapkan Hari Perempuan Internasional yang menyarankan setiap negara merayakan satu hari dalam setahun untuk mendukung aksi tuntutan perempuan.
Gagasan itu disetujui Konferensi perempuan dari 17 negara yang beranggotakan total 100 perempuan.
Sehingga disepakati 19 Maret 1911 sebagai perayaan pertama Hari Perempuan Internasional di Austria, Jerman, Denmark dan swiss.
Pergerakan perempuan di Rusia menggelar aksi damai menentang Perang Dunia I pada 8 Maret 1913.
Setahun kemudian, perempuan di seantero Eropa menggelar aksi yang sama di tanggal yang sama.