Pakar UGM Tegaskan Bahaya Menyembelih Hewan yang Sudah Mati, Adanya Kasus Antraks di Gunungkidul

- 8 Juli 2023, 12:15 WIB
Ilustrasi sapi. Pakar UGM Tegaskan Bahaya Menyembelih Hewan yang Sudah Mati, Adanya Kasus Antraks di Gunungkidul
Ilustrasi sapi. Pakar UGM Tegaskan Bahaya Menyembelih Hewan yang Sudah Mati, Adanya Kasus Antraks di Gunungkidul /Pexels/Pixabay/

Penyakit antraks yang menyerang hewan, sebenarnya masih bisa ditangani dengan terapi pengobatan. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, hewan yang terjangkit bisa tetap hidup dan sembuh dari penyakit tersebut.

“Bisa diobati karena bakteri masih sensitif dengan antibiotik. Untuk pencegahan ada vaksinasi yang perlu diulang setiap enam bulan,” lanjutnya.

Baca Juga: Banjir Lahar Dingin Menerjang Lumajang, Air Meluap hingga ke Jalanan Hingga Jembatan Putus...

Antraks yang menyerang manusia sendiri bisa dibagi ke dalam empat jenis, yaitu antraks kulit, antraks saluran pencernaan, antraks saluran pernafasan, serta antraks injeksi.

Sementara itu, Epidemiolog UGM, dr. Citra Indriani, MPH, kasus antraks yang paling sering ditemukan di Yogyakarta adalah antraks kulit, sedangkan kasus antraks saluran pernafasan dan antraks injeksi hingga kini belum pernah ditemukan di Indonesia.

“Antraks kulit bisa muncul ketika seseorang menyembelih hewan yang terinfeksi, lalu darah yang keluar kontak dengan kulit yang terdapat luka. Gejala awalnya adalah gatal lalu berkembang cepat menjadi luka antraks dan pembengkakan,” terang Citra.

Baca Juga: Dahsyat! Mau Barang Terselip atau Hilang Ditemukan? Amalkan Ijzah Doa Habib Umar Munthohar Ini

Sama seperti kejadian pada hewan, antraks pada manusia juga bisa ditangani dengan deteksi dini serta pengobatan yang sesuai. Namun, ia menekankan bahwa upaya-upaya pencegahan lebih penting untuk diperhatikan.

“Begitu ada antraks perlu ada pengendalian terus menerus, dari segi lingkungan maupun hewannya sehingga penyakit manusia bisa dicegah.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: PortalJogja.com.


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah