Risiko Penggunaan AI Jadi Sorotan Dunia, PBB Akan Gelar Diskusi Internasional

- 17 Juli 2023, 07:56 WIB
Logo OpenAI
Logo OpenAI /REUTERS/

Baca Juga: Bulan Ini AS Gelar Pertemuan dengan China, Prancis, Rusia, Inggris Bahas Senjata Nuklir

Penggantian pekerjaan manusia: Kemajuan AI dapat mengarah pada penggantian pekerjaan manusia dengan mesin dan otomatisasi. Beberapa pekerjaan yang monoton dan terprogram secara rutin dapat terancam, dan perlu adaptasi dan penyesuaian untuk memastikan bahwa tenaga kerja manusia tetap relevan.

Kekhawatiran privasi dan keamanan: AI mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan data besar untuk menghasilkan wawasan dan membuat keputusan. Ini dapat menimbulkan kekhawatiran tentang privasi dan keamanan data, terutama jika data sensitif disalahgunakan atau jatuh ke tangan yang salah.

Bias dan ketidakadilan: AI didasarkan pada algoritma yang dapat mencerminkan bias manusia dan memperkuat ketidakadilan sosial. Misalnya, algoritma pemrosesan bahasa alami dapat memperkuat stereotip atau diskriminasi yang ada. Perhatian khusus diperlukan untuk memastikan bahwa AI dirancang dan dilatih dengan keadilan dan etika yang memadai.

Baca Juga: Bank Terbesar AS JPMorgan Khawatirkan Munculnya Dedolarisasi dalam Perdagangan Global

Kurangnya pemahaman dan akuntabilitas: Karena kompleksitasnya, AI bisa sulit dipahami bahkan oleh para ahli. Keputusan yang dibuat oleh sistem AI seringkali sulit dijelaskan atau dipertanggungjawabkan. Hal ini dapat menjadi tantangan dalam hal etika, tanggung jawab, dan kepercayaan terhadap teknologi AI.

Penting untuk diingat bahwa pengaruh AI sangat bergantung pada penggunaannya dan bagaimana teknologi ini dikembangkan, diatur, dan diterapkan dalam masyarakat.***

Halaman:

Editor: Ali A

Sumber: Reuters, OpenAI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah