Demi Minimalisir Risiko Ancaman Gempabumi dan Tsunami, BMKG Rutin Gelar SLG

- 4 Oktober 2023, 00:47 WIB
Demi Minimalisir Risiko Ancaman Gempabumi dan Tsunami, BMKG Rutin Gelar SLG
Demi Minimalisir Risiko Ancaman Gempabumi dan Tsunami, BMKG Rutin Gelar SLG /Dian Sulistiono/

Pemerintah Daerah Terus Tingkatkan Kesiagaan Antisipasi Bencana

Ditambahkan Dwikorita mengatakan, bahwa Pemeritah Daerah disepanjang selatan Jawa harus terus meningkatkan kesiagaan menghadapi kemungkinan terjadinya gempa bumi dan tsunami. Penyediaan, penambahan, dan perbaikan jalur-jalur evakuasi, kata dia, menjadi salah satu langkah tepat untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk.

Baca Juga: Update Sore Asian Games 19: Hore! 2 Medali Emas pada 3 Oktober 2023

Dwikorita menjelaskan, Kabupaten Kebumen merupakan salah satu zona potensi gempa dan tsunami di Indonesia karena posisinya yang berhadapan langsung dengan zona megathrust selatan Jawa yang memiliki potensi magnitude maksimum M 8,7. Sumber gempa megathrust ini berada di zona subduksi yang merupakan tumbukan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasi di dasar laut Samudra Hindia selatan Kebumen.

Pemodelan Penjalaran Gelombang Tsunami akibat gempa dengan skenario tersebut, kata Dwikorita, diperkirakan mencapai 14 - 18 meter di Kabupaten Kebumen, dengan waktu tiba di pesisir pantai sekitar 38 - 46 menit. Dampak guncangan akibat gempa tersebut diperkirakan mencapai VII-VIII MMI, yang berarti merupakan guncangan yang kuat hingga sangat kuat dan dapat mengakibatkan kerusakan sedang hingga berat.

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi V, Lasmi Indaryani menyambut baik gelaran SLG yang diinisiasi oleh BMKG tersebut. Menurutnya, Kebumen dan daerah di sepanjang selatan Jawa sangat membutuhkan SLG untuk meminimalisir jatuhnya korban apabila sewaktu-waktu gempabumi dan tsunami terjadi.

Baca Juga: Ini Kunci Jawaban Matematika Latihan 2.4 Halaman 115 No.1-2: Menentukan Fungsi Kuadrat SMP MTs Kelas 9 SMT 1

"Gempa dan tsunami adalah kehendak Tuhan. Karena tidak dapat diprediksi maka mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini," pungkasnya.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Plt. Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Hanif Andi Nugraha, Kepala Balai Besar Wilayah II Hartanto, dan dan Koordinator BMKG DI Yogyakarta Setyoajie Prayoedhi.

Sekolah Lapang Gempabumi (SLG) diadakan selama dua hari mulai 30 September - 1 Oktober 2023. Kegiatan itu diikuti oleh 50 peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti TNI, Polri, BASARNAS, SATPOL PP, PMI, perwakilan SKPD, Kecamatan, Kelurahan/Desa, relawan dan masyarakat umum.***

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah