BANJARNEGARAKU.COM - Tidak hanya memiliki keberanian dalam medan fisik, kelompok Hamas juga terbukti memiliki keahlian dalam medan siber. Dalam upaya untuk meretas sistem keamanan Israel, mereka telah melancarkan berbagai cara yang tak terduga. Mulai dari menggunakan video porno hingga memanfaatkan aplikasi kencan, Hamas terus mengembangkan strategi baru.
Diberitakan Pikiran Rakyat pada (9/11) bahwa sejak sepuluh tahun lalu, Hamas membentuk pasukan siber yang diberi nama Global Network on Extremism and Technology. Departemen siber ini telah beroperasi dengan intensitas yang tinggi, menunjukkan dedikasi mereka dalam melancarkan serangan siber.
Baca Juga: Tunggu Izin dari Israel, Dubes Palestina Sebut Bantuan dari Indonesia Masih Tertahan di Mesir
Senjata utama tim siber Hamas adalah virus malware. Pada tahun 2013, mereka menyelundupkan malware melalui tautan video porno. Modus ini berhasil mengelabui pegawai pemerintah dan perusahaan yang mengelola infrastruktur di Israel, menciptakan kebingungan dan kepanikan di dalam jaringan keamanan.
Pada tahun 2015, Hamas menggunakan akun Facebook palsu untuk menipu tentara Israel. Mereka berhasil menyusup dan mendapatkan akses yang tak terduga.
Serangan berikutnya terjadi pada tahun 2018. Kali ini, Hamas meretas aplikasi fitness yang digunakan oleh tentara Israel. Mereka juga memanfaatkan aplikasi Golden Club untuk menyusup ke ponsel milik tentara Israel, menunjukkan tingkat kreativitas dan adaptabilitas kelompok ini dalam beraksi.
Pada tahun 2020, Hamas melancarkan serangan melalui aplikasi kencan Catch & See dari GrixyApp. Mereka menyamar sebagai perempuan dan merayu tentara Israel, memulai percakapan di Facebook dan melanjutkannya di WhatsApp.