Hizbullah Ancam Penjajah Israel dengan Perlawanan Dua Kali Lipat Usai Penjajah Tewaskan Warga Sipil Lebanon

- 8 November 2023, 19:59 WIB
Arsip - Anggota Hizbullah membawa peti mati rekan mereka, Abbas Shuman, yang terbunuh di Lebanon selatan di tengah ketegangan dengan Israel, di Baalbek, Lebanon, 23 Oktober 2023.
Arsip - Anggota Hizbullah membawa peti mati rekan mereka, Abbas Shuman, yang terbunuh di Lebanon selatan di tengah ketegangan dengan Israel, di Baalbek, Lebanon, 23 Oktober 2023. /REUTERS/Amr Alfiky/as/

BANJARNEGARAKU.COM - Ali Fayyad, seorang anggota parlemen Lebanon yang berasal dari kelompok Hizbullah, memberikan pernyataan tegas pada Selasa terkait serangan Israel terhadap warga sipil di Lebanon selatan.

Diberitakan Antara pada (7/11), Ali Fayyad mengungkapkan bahwa kelompok perlawanan akan memberikan respons "dua kali lipat" terhadap setiap agresi yang menyasar warga sipil. Fayyad menekankan bahwa Hizbullah belum menunjukkan seluruh kekuatannya, sementara situasi di perbatasan Israel-Lebanon tetap sangat labil.

Baca Juga: Mengurai Konflik Israel-Palestina: Jejak Sejarah Penjajahan, Tamu yang Ngelunjak Merebut Hak Pemilik Rumah

Pertempuran antara pasukan Israel dan pejuang Hizbullah telah menimbulkan kekhawatiran akan potensi pecahnya konflik yang lebih luas di kawasan tersebut, mengingat sejarah ketegangan antara keduanya. Pemerintah Lebanon juga telah mengonfirmasi bahwa serangan Israel pada Minggu telah menewaskan tiga anak dan nenek mereka di Lebanon selatan.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka terlibat dengan sebuah kendaraan di Lebanon yang diidentifikasi sebagai angkutan yang diduga digunakan oleh para teroris. Mereka juga menyatakan bahwa mereka sedang menyelidiki laporan tentang keberadaan warga sipil di dalam kendaraan tersebut.

Keluarga korban mengadakan pemakaman empat anggota keluarga mereka, dengan peti mati yang diselimuti dengan bendera Lebanon dan simbol pramuka lokal. Sebuah spanduk dengan lambang Hizbullah memperingati ketiga gadis yang menjadi korban, menyebut mereka sebagai syuhada, atau martir.

Baca Juga: Brigade Al-Qassam Berhasil Hancurkan 15 Kendaraan Militer Penjajah Israel dalam 24 Jam Terakhir

Konflik ini mencatat kekerasan terparah di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sejak tahun 2006, ketika Israel melakukan serangan balasan terhadap Hamas di Jalur Gaza. Menurut sumber-sumber resmi, konflik ini telah menyebabkan korban jiwa di kedua belah pihak, termasuk pejuang Hizbullah dan warga sipil.

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x