Usai memimpin shalat Id, Mbah Benu, yang telah mencapai usia 82 tahun, memberikan pesan penting kepada jamaahnya.
Dia menekankan pentingnya merawat persatuan dan kerukunan antarumat beragama. "Saling rukun, jaga persatuan dan kesatuan dengan siapa saja," ujarnya dengan bijak seperti dikutip dari Antara.
Pesannya sederhana namun dalam, mengajak untuk tidak mudah menyalahkan orang lain, terutama dalam perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri.
Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY, Jauhar Mustofa, menjelaskan bahwa jamaah Masjid Aolia memiliki tata cara beribadah yang sejalan dengan umat Muslim pada umumnya.
Meskipun berbeda dalam penetapan awal Ramadhan dan 1 Syawal, mereka memiliki keyakinan sendiri tanpa menggunakan metode hisab maupun rukyat.
Pemerintah setempat memahami perbedaan tersebut, dan berkomitmen untuk tetap menjaga kerukunan dan silaturahmi antara pemerintah dan ulama. Pendekatan dan dialog terus dilakukan untuk memastikan keberlangsungan kerukunan antarumat beragama, menjaga keberagaman sebagai kekayaan bangsa.***