Baca Juga: Kesenian Aplang: Dakwah Islam Melalui Hiburan di Desa Kaliwungu Mandiraja Banjarnegara
Namun, setelah adanya Dieng Culture Festival (DCF), ruwatan rambut gimbal diadakan secara massal, sehingga warga tidak perlu lagi menggelar upacara sendiri. Acara DCF juga memberikan nuansa keceriaan yang lebih meriah dari biasanya.
Dieng Culture Festival (DCF) merupakan sebuah festival budaya yang dirancang dengan konsep sinergi antara unsur budaya masyarakat, potensi wisata alam Dieng, serta pemberdayaan masyarakat lokal.
Melalui DCF, masyarakat Dieng dapat memamerkan kekayaan budaya mereka kepada dunia, sambil tetap menjaga dan melestarikan tradisi-tradisi berharga seperti ruwatan rambut gimbal.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Legenda Desa Dawuhan Wanayasa: Jejak Sejarah dari Abad 18
Dengan adanya Dieng Culture Festival, upacara ini semakin dapat dikenal oleh masyarakat luas, sehingga kekayaan budaya Dieng dapat terus hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi yang terus bergerak maju.
Tentunya, kita harus terus berkeyakinan bahwa hanya Tuhan Yang maha Kuasa yang memberikan takdir baik yang berupa keberuntunga maupun kesialan.***