[01] Lapang Gentawangi, Kec.Jatilawang Kab.Bms EBEG.PANDAWA LARAS
[02] Gunungwetan, Kec.Jatilawang Kab.Bms EBEG.MUGI LESTARI
[03] Pageralang, Kec.Kemranjen Kab.Bms EBEG.KARYA JATI
Baca Juga: Jadwal Wayang Kulit, Jumat 21 Juli 2023: Banyumas, Cilacap, Kebumen dan Tegal
Cilacap
[04] Banjarwaru, Kec.Nusawungu Kab.Clp EBEG.COKRO KEMBANG
[05] Karangbenda, Kec.Adipala Kab.Clp EBEG.RUKUN BUDAYA
[06] Gandrungmangu, Kec.Gandrungmangu Kab.Clp, EBEG.TURONGGO WAHYU KENCONO, EBEG.TRI TIMBUL
[07] Karangmencil, Muktisari Kec.Gandrungmangu Kab.Clp EBEG.TURONGGO ANGEN ANGEN
[08] Pendopo Tunggul Wulung, Tritih lor, Kec.Jeruklegi Kab.Clp EBEG.SEKAR TUNGGUL BUDAYA
Kebumen
[09] Pohkumbang, Maribaya Kec.Karanganyar Kab.Kbm EBEG.TURONGGO SAPUTRO
Baca Juga: Kelompok Hacker Korea Utara Bobol Perusahaan Teknologi AS untuk Mencuri Crypto
Sebagai tambahan informasi, tarian kuda lumping, seperti dikutip dari ditsmp.kemendikbud.go.id, berasal dari masyarakat Jawa yang kini sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Kesenian kuda lumping ini menampilkan sekelompok tentara menunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu serta dihiasi dengan tali plastik untuk membuat rambut tiruan.
Tarian ini menarik perhatian masyarakat, karena mereka menawarkan atraksi seperti kesurupan, kekebalan, dan kekuatan magis, seperti memakan beling atau kebal terhadap deraan pecut.