Network
BANJARNEGARAKU.COM - Dalam setiap hujan yang turun, air menjadi sumber kehidupan yang menyegarkan dan aman untuk berbagai aktivitas sehari-hari, seperti mandi dan bahkan dikonsumsi. Namun, tidak semua aktivitas manusia dapat menggunakan air hujan, karena air ini mengandung beberapa zat yang tidak cocok untuk keperluan manusia.
Beberapa kandungan zat kimia dalam air hujan mencakup uap air (H2O), asam nitrat, karbon (silika dan fly ash dalam bentuk abu ringan), asam sulfat, dan garam.
Baca Juga: Tips Olahraga Ringan Saat Musim Hujan yang Membuat Anda Selalu Semangat
Uap air menjadi komponen utama dalam air hujan, dengan persentase dominan mencapai 99,9%. Proses siklus hujan menggambarkan bagaimana uap air terbentuk dari sumber air di permukaan bumi, menguap, membentuk awan, dan akhirnya turun sebagai hujan. Uap air ini aman selama berasal dari sumber air yang aman bagi manusia.
Namun, air hujan juga mengandung asam nitrat, yang dapat menyebabkan hujan asam. Hujan asam biasanya disebabkan oleh aktivitas manusia, seperti polusi pabrik atau semburan gunung berapi.
Kandungan asam nitrat yang berlebihan dapat membahayakan dan biasanya dapat diukur melalui tingkat pH. Air hujan normal memiliki pH sekitar 6, sedangkan hujan asam memiliki pH di bawah normal, kira-kira 5,7 ke bawah.
Selain itu, air hujan juga mengandung zat karbon dalam bentuk silika dan fly ash. Kedua zat ini berperan dalam membentuk awan dan mempengaruhi proses terjadinya hujan. Namun, kadar yang berlebihan dapat memiliki dampak negatif.
Baca Juga: Jangan Asal Minum Pereda Nyeri, Kenali Obat yang Aman
Asam sulfat, zat kimia lain yang terdapat dalam air hujan, dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika berlebihan.
