Ada Dua Jenis Takdir, Sikapi dengan Bijak dan Syukuri yang Didapat, Ini Kata Gus Baha

30 November 2022, 14:31 WIB
Ada Dua Jenis Takdir, Sikapi dengan Bijak dan Syukuri yang Didapat, Ini Kata Gus Baha /Instagram.com/@gusbahaonline/

BANJARNEGARAKU.COM - KH Ahmad Bahaudin atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, menyatakan bahwa setiap insan memiliki takdirnya masing-masing.

"Setiap hari, kita akan menerima takdir yang berbeda-beda," katanya.

Pada hakekatnya setiap orang mempunyai takdirnya masing-masing. Sehingga kita harus bisa menyikapi dengan bijak dan bersyukuri apa yang ada atas segala nikmat dari Allah SWT.

Baca Juga: ASN Purbalingga Yang Kembali Keharibaan Sebagai Pahlawan adalah Prayitno

Bisa jadi ada orang yang ditakdirkan penuh kebahagiaan, namun ada juga yang mengalami hal-hal yang tidak beruntung.

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Instagram quotes.gusbha.

"Saat takdir itu datang, tak ada yang bisa menolaknya. Meski, kamu sudah berhati-hati dalam bertindak dan melangkah," jelas Gus Baha.

Contohnya, menjalani hidup yang menyebabkan munculnya penyesalan yang mendalam. Hal itu karena kita merasa ada yang salah dalam melangkah atau mengambil keputusan.

Baca Juga: Ganjar Optimalkan Peran Ulama, dengan Aksi Ganas Anar untuk Berantas Narkoba di Jawa Tengah

"Sebenarnya ada dua jenis takdir yang perlu kita pahami. Yaitu Takdir Mubram dan takdir mualaq," ujar Gus Baha.

Sedangkan pengertian takdir mubram adalah takdir yang tidak bisa kita ubah. Sebab itu menjadi hak Allah SWT yang diberikan kepada umat manusia.

"Takdir mubram itu seperti jenis kelamin, kematian, dan lain-lain," jelas Gus Baha.

Baca Juga: Sekda Purbalingga menjadi Inspektur Upacara HUT Korpri Ke-51, Ini Pesan Ketua Dewan Pengurus Korpri Nasional

Kemudian pengertian takdir yang kedua adalah takdir mualaq adalah jenis takdir yang masih bisa diubah.

"Syaratnya, asalkan manusia itu mau berikhitiar. Takdir yang dapat diubah seperti keahlian, kecerdasan, kekayaan, dan lain-lain," jelas Gus Baha.

Dan banyak umat manusia di takdir mualaq inilah, yang menyebabkan orang akan merasa menyesal dalam hidupnya karena kesalahan yang pernah dilakukannya.

Baca Juga: Kualitas Kopi Purbalingga Diharapkan Miliki Kopi Khas Purbalingga

Lantas, ada pula yang cepat merasa bangga kepada diri sendiri, bahkan hingga berlebihan karena telah mendapatkan sesuatu.

Sebenarnya kita wajib bersyukur atas nikmat yang didapat, sebab belum tentu pasti apa yang akan terjadi setelah mendapatkan semua ini.

Menurut Gus Baha dalam unggahan Instagram gusbaha.quotes, murid Mbah Moen (KH Maimoen Zobair) itu menuliskan tentang takdir.

Baca Juga: Mengenal Sosok Asri Ratna Sari, Kepala Sekolah yang Hobby Menulis Dengan Segudang Prestasi

"Jangan menyesali apa yang sudah terlewat, dan jangan bangga dengan apa yang kamu dapat. Karena itu takdir," tulisnya.

Dari quotes indah itu Gus Baha, dapat kita petik pelajaran bahwa kita tidak boleh menunjukan ekspresi berlebihan ketika mendapatkan sesuatu yang mungkin begitu besar (kebahagiaan).

Dan juga kita tidak boleh terlalu sedih ketika melakukan sebuah kesalahan yang berakibat fatal untuk diri kita sendiri.

Baca Juga: Komeng dan Koplak PMI Berikan Keceriaan Bagi Warga Terdampak Gempa Cianjur

Apa yang diperoleh harus diterima dengan lapang dada.

Sebab itu takdir Allah yang diberikan kepada kita agar kita senantiasa mendapatkan pelajaran yang lebih, di balik apa yang sudah diterima maupun terjadi.

Sebagai umat muslim sudah sepantasnya mempercayai takdir.

Apa yang ditakdirkan untuk kita, tidak selalu untuk disesalinya, pun tidak juga dibangga-banggakan.

Baca Juga: Kinerja Tim Sibat PMI Desa Lawen Diapresiasi IFRC Jenewa dan PMI Pusat

Selalu bersikap optimistis dan percaya ada dampak positif yang didapatkan dari takdir yang diberikan.

Demikianlah dua takdir penjelasan Gus Baha, yang harus disikapi dan dipahami oleh kita semua, agar tidak menyesal dan tidak terlalu bereuforia dalam menjalani hidup ini. Semoga Bermanfaaat.***

Editor: Nowo Sarwidi, S.Pd

Sumber: Instagram quotes.gusbha

Tags

Terkini

Terpopuler