Semai Para Pecinta Alquran, Prof Ahmad Rofiq Usulkan Ormas Buka Pendidikan Berbasis Tahfidz Quran

24 April 2024, 09:00 WIB
Prof Ahmad Rofiq /Dwi Widiyastuti/

BANJARNEGARAKU.COM - Prof Dr H Ahmad Rofiq MA yang biasa akrab dipanggil Prof Ahmad Rofiq, Guru Besar Fakultas Syariah dan Hukum dan Pascasarjana UIN Walisongo Semarang, mengusulkan kepada pemerintah, ormas, lembaga pendidikan dan sebagainya agar beramai-ramai membuka pendidikan berbasis Tahfidz Quran. Mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).


"Tujuannya ya satu. Yakni menyemai para pecinta Alquran dan siapa saja yang mau belajar dan mengajarkan Alquran," katanya.

Prof Ahmad Rofiq yang menjabat sebagai Ketua PW Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jawa Tengah mencontohkan apa yang sudah dilakukan oleh Pelaksana Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) Semarang yang menggandeng Baznas Provinsi Jawa Tengah memmbuka pendidikan yang berbasis tahfidz Al-Qur’an, yakni Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an yang dibiayai oleh lembaga Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang, Baznas Provinsi, serta pemerintah kabupaten/kota.

Baca Juga: Kabar Duka: Mooryati Soedibyo, Pendiri Yayasan Puteri Indonesia Meninggal Dunia

Salah satu tujuan didirikannya pesantren ini, untuk mencetak generasi qur’ani yang mampu menjadi pemimpin dan teladan bagi masyarakat. Peresmian Pondok Pesantren Tahfidh Qur’an MAJT-BaznasJateng di aula MAJT Semarang, Jumat (20/1/2023) dilakukan oleh Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen.

Wagub Taj Yasin Maimoen menyampaikan, pemerintah mendukung didirikannya pondok pesantren tersebut. Keberadaan pondok pesantren dengan para pengajar yang memiliki kejelasan sanad, akan menjaga kemurnian ajaran agama Islam.

Lebih jauh Prof Ahmad Rofiq menyatakan, suatu saat Siti Aisyah ra ditanya oleh para Sahabat, bagaimana akhlak Rasulullah saw? Siti Aisyah ra menjawab: "Akhlak beliau (Rasulullah saw) adalah al-Qur’an".

"Artinya, orang yang menghendaki untuk mengikuti Rasulullah saw, dan menyifati dengan sifat beliau, dan berakhlak mulia sebagaimana Allah memuji beliau, maka bertadabburlah pada Al-Qur’an, mengikuti perintahnya, menjauhi larangannya, beradab sebagaimana adab beliau, dan bermakrifat kepada Allah dengan sunnah beliau, memahaminya, membaca sirah (sejarah hidup) beliau," jelas Prof Ahmad Rofiq yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).

Baca Juga: Ini Pembahasan 10 Latihan Soal Isian Singkat OSN Matematika SD MI Siap OSN K Tahun 2024 dan Kunci Jawaban

Karena yang demikian itu adalah menerapkan apa yang dijelaskan Al-Qur’an (Muhammad bin Abdillah As-Subayyil, h. 1). Makhluk paling sempurna, paling mulia, dan paling mengetahui kepada Allah, adalah Utusan-Nya Muhammad saw yang Allah sendiri menyifatinya dengan berakhlak agung "...dan sesungguhnya Engkau (Muhammad) adalah di atas akhlak yang agung" (QS. Al-Qalam:4).

Terkait dengan MTQ XXX Tingkat Jateng di Kabupaten Pati yang digelar tanggal 25-29 April 2024, bahwa event MTQ di bulan Syawal 1445 diharapkan suasana kebatinan dan fikiran para kafilah, masih dalam keadaan fitrah.

"Karena itu, tentu masing-masing kafilah dari tiga puluh lima kabupaten/kota se Jawa Tengah juga sedang memacu dan spirit ikhtiarnya secara maksimal," kata Prof Ahmad Rofiq yang menjabat sebagai Ketua Bidang Pendidikan Masjid Agung JAwa Tengah (MAJT).

Setelah Jawa Tengah beberapa tahun terakhir ini, prestasinya belum cukup menggembirakan, ada greget baru di bawah pimpinan Bu Dra. Ema Rahmawati, M.Hum, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Jawa Tengah, untuk dapat meningkatkan prestasi dalam Musabaqah Tilawatil Qur’an Tingkat Nasional yang akan digelar di Kalimantan Timur tidak lama lagi.

Baca Juga: Kemendikbud: Kurikulum Sejarah Secara Kronologis dari SD Sampai SMA, Keliru!

"Beberapa rangkaian kegiatan sudah dilaksanakan, mulai evaluasi secara menyeluruh, studi tiru ke LPTQ (Lembaga Pengembangan TIlawatil Qur’an) Provinsi Jawa Timur yang belakangan berada di puncak prestasi, dan menggelar beberapa even MTQ di tingkat kecamatan dan kabupaten, dan provinsi."

Menurut Prof ahmad Rofiq yang menjabat sebagai Ketua II YPKPI Masjid Raya Baiturrahman Semarang, even MTQ selain untuk mencari bakat dan talenta dalam berbagai cabang lomba atau musabaqah, ada makna yang jauh lebih penting adalah, bagaimana resonansi positif dari even MTQ ini ke masyarakat.

"Melalui penyelenggaraan MTQ XXX Tingkat Jawa Temngah di Pati 2024, Kota Semarang ingin menyemai para pecinta Alquran, mau belajar dan mengajarkan Alquran."

Prof Ahmad Rofiq menyitir sabda Rasulullah saw; "Sebaik-baik kamu sekalian adalah orang yang belajar/mempelajari Alquran dan mengajarkannya kepada orang lain" (Riwayat al-Bukhari).

Baca Juga: Review Lengkap Oppo Reno 7 Pro: Performa Premium di Harga Terjangkau

Komitmen Pemkot Semarang, di bawah pimpinan Wali Kota Hevearita Sunaryanti Rahayu yang akrab disapa Mbak Ita untuk mewujudkan Kota Semarang religius perlu diapresiasi oleh seluruh warga Kota Semarang.

Direktur LPPOM-MUI Provinsi Jawa Tengah itu menambahkan, sudah banyak beberapa pondok pesantren tahfidh Al-Qur’an di Kota Semarang, tentu banyaknya para hafidh dan hafidhah merupakan khazanah dan kekayaan Kota Semarang ke depan, namun kebutuhan untuk menyiapkan penafsiran dan ahli tafsir, seperti yang pernah dilakukan oleh Kyai Sholeh Darat yang terkenal itu, bisa disemai dengan menyiapkan para pecinta Al-Qur’an.

Baca Juga: Respon Cepat Penanganan Tanah Longsor Kaliori Mendapat Apresiasi Masyarakat

LPTQ sebagai lembaga yang diamanati untuk menyiapkan generais qur’ani dan memiliki keterampilan dalam 8 (delapan) cabang lomba, meliputi:
1. Seni Baca Al-Qur’an (5 golongan);
2. Qiraat Al-Qur’an (3 golongan);
3. Hafalan Al-Qur’an (5 golongan);
4. Tafsir Al-Qur’an (3 golongan),
5. Fahmil Qur’an (1 golongan),
6. Syarhil Qur’an (1 golongan);
7. Seni Kaligrafi Al-Qur’an (4 golongan);
8. Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an (putra-putri), dan eksibisi Seni Kaligrafi Al-Qur’an Golongan Digital putra-putri.

Baca Juga: Manis Gula Tak Semanis Dampaknya

Tahun 2024 pemusatan pelatihan memang baru bisa dilaksanakan tiga kali, tentu kalkulasi dari pengalaman even MTQ secara nasional, frekuensi tersebut masih sangat kurang.

Ketua Dewan Pengawas Syariah (DPS) Rumah Sakit Islam-Sultan Agung, DPS BPRS Binan Finansia, dan Ketua DPS BPRS Kedung Arto Semarang menegaskan bahwa belajar dari provinsi lain, setidaknya untuk mempersiapkan para calon juara dibutuhkan pemusatan pelatihan setidaknya sepuluh kali. Memang ada konsekuensi anggaran yang harus dipersiapkan secara serius, baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Boleh jadi dalam waktu yang sama, kafilah dari kabupaten/kota se Jawa Tengah lainnya, juga sedang sangat intensif menyiapkan para calon-calon kafilah yang tentu berharap menjadi juara.

Karena itu, yang terpenting adalah pembekalan dan pembimbingan secara maksimal oleh para pelatih. Spirit dari sabda Rasulullah saw bahwa "khairukum man ta’allama al-qur’ana wa ‘allamahu" artinya "sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya kepada orang lain" (Riwayat Al-Bukhari dari ‘Utsman bin ‘Affan).

Baca Juga: Rekomendasi Anime Yang Harus Anda Tonton: Kisah Manis My Love Story with Yamada kun at Lv999

Untuk menyiapkan generasi qur’ani, yang berkarakter akhlakul karimah membutuhkan ikhtiar dan biaya yang tidak sedikit. Namun lahirnya generasi pemimpin masa depan yang berkahlakul karimah, bagi bangsa besar Indonesia ini, agar tidak menjadi warga bangsa yang hedonis, materialis, dan cenderung transaksional, investasi ini menjadi suatu keniscayaan. Insyaa Allah.

Selamat berlatih dan menjemput juara umum lagi Kafilah Kota Semarang. Perjuangan dan ikhtiar keras dan doa insyaa Allah tidak mengkhianati hasil. Allah al-musta’an," katanya.***

Editor: Ali A

Sumber: Prof Ahmad Rofiq

Tags

Terkini

Terpopuler