Tradisi Bubur Suro, Pererat Silaturahmi dan Wujud Rasa Syukur Masyarakat

- 18 Juli 2023, 10:07 WIB
Ilustrasi Bubur Suro. Tradisi Bubur Suro, Pererat Silaturahmi dan Wujud Rasa Syukur Masyarakat
Ilustrasi Bubur Suro. Tradisi Bubur Suro, Pererat Silaturahmi dan Wujud Rasa Syukur Masyarakat /Tangkapan layar YouTube/Domo Bramantyo

Tradisi bubur suro itu, kata Yulia, sudah menjadi tradisi masyarakat setiap memasuki perayaan Tahun Baru Islam, 1 Muharam.

"Tradisi ini untuk meles­tarikan warisan leluhur, sekaligus wujud syukur kepada Yang Mahakuasa," kata Yulia, seperti dilaporkan kontributor "PR" Adang Jukardi.

Baca Juga: Inilah Rekomendasi 6 Aplikasi Belajar Online Gratis hingga Berbayar, Pilih Mana?

Menurut Yulia, warga bergotong-royong membuat bubur Suro dan didoakan, lalu disantap bersama. Bia­yanya pun dari swadaya masyarakat sekitar.

"Setelah buburnya ma­tang dan berdoa bersama, langsung dibagikan kembali kepada masyarakat. Lalu, disantap bersama-sama," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengapresiasi warga Cibalamoha yang sampai sekarang masih meles­tarikan tradisi hajat lembur dan bubur suro.

Baca Juga: 337 Juta Data Dukcapil Diduga Bocor, Begini Kata Kemendagri

"Kita punya kewajiban melestarikan nilai-nilai budaya lama yang baik. Dan, menggali nilai-nilai budaya baru yang lebih baik," ujarnya.

Menurut Dony, tradisi tersebut, sarat akan nilai-nilai luhur. ”Seperti kego­tong­royongan, guyub (kompak), dan saling tolong-menolong. Semua ini relevan dengan nilai-nilai budaya Sunda.

Baca Juga: Jadwal Wayang Kulit, Selasa Kliwon 18 Juli 2023, Banjarnegara, Purbalingga, Cilacap, Pangandaran, Kendal

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah