مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ عَلَيْهِ فِي رِزْقِهِ وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ، أخرجه البخاري
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).” (HR. Bukhari)
Baca Juga: SPBU Jalur ke Dieng dari Banjarnegara, Nomor 6 Jadi Terluas Se-Kabupaten
4. Berpuasa Enam Hari
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dari Abu Ayyub Al Anshoriy, beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
“Siapa saja yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no 1164)
Hadits di atas menjelaskan bahwa berpuasa di bulan Syawal selama enam hari tidak harus berurutan, jadi bisa dilakukan secara acak selama bulan Syawal.
Baca Juga: Jelang Lebaran 1445 H, Perempatan Sirongge Purbalingga Lancar Padat Merayap....
Syarat sahnya puasa yaitu niat, meskipun niat cukup di dalam hati, akan tetapi agar lebih mantap, ulama menganjurkan dilafalkan secara lisan juga. Adapun niat puasa Syawal dengan ketentuan sebagai berIkut: