AS Selamat dari Ancaman Gagal Bayar Utang, Joe Biden Bersorak: Ini Kemenangan Besar bagi Rakyat!

3 Juni 2023, 08:10 WIB
Presiden AS Joe Biden berbicara kepada bangsa tentang pencegahan gagal bayar utang dan Perjanjian Anggaran Bipartisan, di Gedung Putih di Washington,DC, Jumat 2 Juni 2023. /JIM WATSON/Pool via REUTERS/

 

BANJARNEGARAKU.COM - Amerika Serikat (AS) akhirnya berhasil lolos dari ancaman gagal bayar utang yang jika hal itu terjadi akan membawa AS mengalami resesi ekonomi, bahkan bisa mengguncang ekonomi global.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS sepakat meloloskan Rancangan Undang-Undang (RUU) Bipartisan yang mencabut pagu utang pemerintah senilai 31,4 triliun dolar AS.

Pelolosan RUU tersebut sukses mencegah AS dari ancaman atau gagal bayar utang untuk kali pertama yang jatuh tempo pada 1 Juni 2023.

Sebanyak 63 suara memberikan dukungan mengenai RUU yang sudah disahkan olehDPR AS pada Rabu 31 Mei 2023. Sementara itu, 36 lainnya menolak dalam pemungutan suara.

Baca Juga: Respons Undang-Undang Anti-LGBT Uganda, Presiden AS Joe Biden Menolak dan Siapkan Sanksi

"Kami menghindari gagal bayar utang malam ini," kata Pemimpin Mayoritas Senat AS, Chuck Schumer pada Kamis 1 Juni 2023 waktu setempat, ketika memperkenalkan undang-undang tersebut, seperti dikutip Banjarnegaraku.com dari Reuters, Sabtu 3 Juni 2023.

Langkah Kongres ini dipuji oleh Presiden AS, Joe Biden yang turut mendukung RUU tersebut. Bahkan Biden bersorak dan mengatakan RUU ini merupakan "kemenangan besar" bagi AS yang dapat terhindar dari resesi ekonomi.

"Perjanjian Bipartisan ini adalah kemenangan besar bagi ekonomi kita dan rakyat Amerika," ujar Biden dalam sebuah pernyataan.

Biden menambahkan, dia akan segera menandatangani RUU ini menjadi undang-undang. Dia juga berujar bakal membuat pernyataan tambahan pada Jumat 2 Juni 2023 pukul 19.00 malam waktu setempat.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan AS mewanti-wanti bahwa Washington tidak akan bisa membayar semua utangnya pada 5 Juni jika Kongres gagal bertindak pada saat itu.

bidenBaca Juga: Biden Peringatkan AS Alami Resesi! Kecuali, Partai Republik Dukung Kanaikan Plafom Utang Negara

Dengan undang-undang ini, batas hukum pinjaman federal pun akan ditangguhkan hingga 1 Januari 2025. Tidak seperti kebanyakan negara maju lainnya, AS membatasi jumlah utang yang dapat dipinjam pemerintah, terlepas dari pengeluaran yang dialokasikan oleh legislatif.

Kantor Anggaran Kongres nonpartisan memprediksi RUU ini akan menghemat 1,5 triliun dolar AS selama 10 tahun. Jumlah ini di bawah pengurangan defisit 3 triliun dolar AS, terutama melalui pajak baru yang diusulkan Biden.

Terakhir kali AS mendekati default atau gagal bayar utang terjadi pada 2011. Kondisi saat itu memukul pasar keuangan dan menyebabkan penurunan peringkat kredit pemerintah untuk pertama kalinya serta mendorong biaya pinjaman negara.

Baca Juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang, Pertemuan Joe Biden dan McCarthy Tidak Hasilkan Kesepakatan

Bila pemerintah AS dan Kongres AS gagal mencapai kesepakatan terkait kenaikan plafon utang, maka ancaman gagal bayar di depan mata dan ekonomi AS dalam bahaya terancam resesi.

Diketahui, plafon utang AS saat ini yang mencapai 31,4 triliun dolar AS sudah mencapai batas pada Januari tahun ini sehingga kenaikan pagu harus dicapai kesepakatan antara pemerintah dan DPR AS.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler