Bulan Ini AS Gelar Pertemuan dengan China, Prancis, Rusia, Inggris Bahas Senjata Nuklir

24 Juni 2023, 13:20 WIB
Ilustrasi reaktor nuklir. /Instagram @anakteknikindo/

BANJARNEGARAKU.COM - Amerika Serikat bulan ini akan mengadakan pertemuan dengan China, Prancis, Rusia, dan Inggris untuk membahas masalah senjata nuklir, termasuk pengurangan risiko strategi.

Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan pembicaraan itu adalah bagian dari "dialog rutin dan berkelanjutan."

 

Dijelaskan, Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan pada Jumat 23 Juni 2023 mengatakan Washington menjadi tuan rumah pertemuan pada 13-14 Juni di Kairo, Mesir, di antara lima negara pemilik senjata nuklir, menggambarkannya sebagai "pertukaran berkelanjutan dalam konteks Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT)."

Baca Juga: GAWAT! Putin Gertak Barat dengan Bom Nuklir di Belarusia, Berkekuatan 3 Kali Bom Atom AS di Hiroshima

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters, Sabtu 24 Juni 2023, dalam pertemuan itu akan dihadirkan para pakar nuklir dari Kementerian Luar Negeri dan Pertahanan masing-masing negara. Mereka akan membahas pengurangan risiko strategi, serta doktrin dan kebijakan nuklir lainnya.

NPT yang mulai berlaku pada tahun 1970 bertujuan untuk menghentikan penyebaran kemampuan pembuatan senjata nuklir dan menjamin hak anggota untuk mengembangkan energi nuklir untuk sarana perdamaian.

Perjanjian itu membuka lima negara pemilik senjata nuklir -- yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB -- untuk mempertahankan persenjataan nuklir mereka.

Baca Juga: Nah Ini! Senat AS Kukuhkan Nusrat Choudhury sebagai Hakim Federal Wanita Muslim Pertama

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan perwakilan ahli juga telah bertemu di Dubai pada bulan Februari 023 lalu sebagai bagian dari dialog di bawah NPT, yang saat ini diketuai oleh Amerika Serikat.

"Kami menemukan percakapan multilateral menjadi profesional dan berguna," kata juru bicara itu dalam tanggapan email yang tidak menjawab pertanyaan apakah ada pembicaraan bilateral yang terjadi.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler