Indonesia Jalin Kerjasama dengan Perusahaan Kaca Asal China untuk Hilirisasi Industri Kaca

29 Juli 2023, 09:36 WIB
Presiden Joko Widodo saksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama dalam membangun ekosistem hilirisasi industri kaca dan panel surya di Indonesia yang dilaksanakan di Hotel Shangri-La, Chengdu, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), pada Jumat, 28 Juli 2023 /Laily Rachev/BPMI Setpres

BANJARNEGARAKU.COM - Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Chengdu, China, pada 27-28 Juli 2023. Dalam kunjungannya, Jokowi berhasil menjalin kerja sama dengan perusahaan kaca China, Xinyi Glass.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanamam Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

Bahlil mengungkapkan bahwa Jokowi telah meyaksikan secara langsung penandatanganan nota kesepahaman investasi pemerintah Indonesia dengan perusahaan kaca Xinyi Glass.

Dia menyebutkan besaran investasi yang dilakukan sebesar 11,5 billion USD.

Baca Juga: KPK Salah Prosedur, Tidak Boleh Menangkap Kepala Basarnas yang TNI Aktif

"Total investasinya 11,5 billion USD dan mereka sebenarnya telah melakukan investasi tahap pertama di kawasan JIIPE tahun lalu sebesar 700 USD," kata Bahlil dikutip Banjarnegaraku.com dari Antara.

Yang dimaksud Bahlil merupakan PT Xinyi Glass Indonesia yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

Ia mengungkapkan bahwa Xinyi merupakan perusahaan terbesar di dunia.

Baca Juga: Menkominfo Targetkan BTS 4G di NTT Berfungsi Tahun Ini

"Xinyi ini perusahaan terbesar di dunia pemain kaca. Market share-nya 20 persen lebih, kurang lebih sekitar 26 persen market share dari perusahaan ini," ujarnya.

Nantinya, Xinyi akan membangun industri di Rempang, Batam. Dan digadang-gadang akan menjadi pabrik terbesar kedua di dunia setelah China.

Industri ini merupakan wujud hilirisasi dari pabrik pasir kuarsa serta beberapa bahan baku lainnya. Hampir dari 95 persen produknya akan diekspor, dengan alasan pasarnya merupakan pasar luar negeri.

Baca Juga: Kudeta Militer di Nigeria Dikutuk Banyak Negara, PBB Mendesak Ketertiban Dipulihkan

Selain itu, Jokowi juga melakukan kesepakatan percepatan implementasi kawasan industri di Kalimantan Utara.

Dalam hal ini dalam rangka membangun ekosistem petrokimia serta membangun ekosistem kendaraan listrik (EV) dengan mempergunakan energi baru terbarukan dari Sungai Kayan.

Adapun, Bahlil mengungkapkan pembangunan secara komprehensif akan dilakukan bulan Desember atau Januari tahun depan.***

Editor: Ali A

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler