Ini Harapan Yusril Ihza Mahendra pada Menag Yaqut, 'Ajak Semua Umat Hidup Cinta Damai dan Saling Menghormati'

- 28 Februari 2022, 21:46 WIB
Cuitan Yusril Ihza Mahendra pada akun media sosial Twitter pribadinya
Cuitan Yusril Ihza Mahendra pada akun media sosial Twitter pribadinya /Tangkap Layar Twitter @Yusrilihza_Mhd/

BANJARNEGARAKU - Terkait ramainya pemberitaan yang beredar, ini harapan Yusril Ihza Mahendra pada Menag Yaqut Cholil Qoumas, 'ajak semua umat hidup cinta damai dan saling menghormati'.

Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra membuka suara tentang Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Yuzril sampaikan beberapa harapan untuk Menag melalui akun Twitter pribadinya.

Harapan Yusril Ihza Mahendra pada Menag Yaqut Cholil Qoumas salah satunya agar Menag sebaiknya dapat mengajak semua umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati perbedaan.

Baca Juga: Cukur Gundul, Wujud Empati dan Dukungan Ganjar pada Anak Penyitas Kanker

Yusril Ihza Mahendra berharap, Menag Yaqut menjaga lisan. Dengan cara itu, tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat. Sudah terlalu banyak masalah yang dihadapi bangsa dan negara.

Harapan Yusril Ihza Mahendra tentang Menag Yaqut Cholil Qoumas disampaikan Yusril Ihza Mahendra melalui akun media sosial Twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd, pada 28 Februari 2022.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya dengan judul Yusril Ihza Mahendra Buka Suara Tentang Menag Yaqut, Netizen: Prof Baru Nyadar Yah?

"Menata dan mendorong kehidupan beragama yang tenang, aman, dan damai di tengah kemajemukan, adalah tugas utama Kementerian Agama," ujar Yusril Ihza Mahendra sebagaimana dikutip tim Pikiran Rakyat Media Network dari akun Twitter @Yusrilihza_Mhd, Senin 28 Februari 2022.

Baca Juga: Doa untuk Orang Tua, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Oleh karena itu, menurut Yusril Ihza Mahendra, Menag sebaiknya dapat mengajak semua umat beragama hidup berdampingan secara damai dan saling menghormati perbedaan.

Dalam cuitan selanjutnya, Yusril mengingatkan, dalam segala ucapan Menang harus hati-hati, halus, dan menjunjung tinggi sopan-santun, serta budi bahasa. Bahkan, setiap kebijakan harus diambil setelah perenungan dalam-dalam segala hal.

"Segala ucapan yang dilontarkan harus hati-hati, halus dan menjunjung tinggi sopan santun-santun, serta budi bahasa, Ucapan-ucapan yang menyejukkanlah yang dinanti-nanti umat semua agama dari Menteri Agama. Setiap kebijakan yang akan diambil juga perlu direnungkan dalam-dalam segala sesuatu lainnya," sambung Yusril.

Baca Juga: Susah Move On? Berikut Doa Melupakan Mantan Agar Ditetapkan Hatinya, Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan

"Saya berharap, Menteri Agama menjaga lisan, menjaga ucapan agar tidak menimbulkan masalah baru di masyarakat kita. Sudah terlalu banyak masalah dihadapi bangsa dan negara kita ini," kata Yusril.

Terakhir, Yusril berharap masyarakat jangan ditambahi lagi dengan masalah baru yang berawal dari ucapan dan kata-kata.

"Bersikap bijaklah!" pinta Yusril.

Netizen kebanyakan sangat setuju Yusril yang juga merupakan Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Indonesia ini. Indonesia tidak sedang dalam keadaan baik-baik saja.

Beberapa di antaranya mengapresiasi ucapan Yusril yang dinilai baru menyadari kondisi di sekelilingnya.

Baca Juga: Doa Nabi Muhammad setelah Shalat Subuh, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

"Kalau Prof sudah bicara, saya yakin Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ucap @WenkSaba.

"Profesor baru nyadar yah, kalau di rezim sekarang ini NKRI lagi banyak masalah?" tanya @UjangHaerudin12.

Kasus Menag Yaqut mulai bergulir, ketika Kementerian Agama menginformasikan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2022 tentang aturan penggunaan pengeras suara masjid atau toa.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, Menag menjelaskan, aturan penggunaan toa dibuat agar terjadi harmonisasi masyarakat.

Baca Juga: Doa Setelah Minum, Lengkap dengan Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Apalagi masjid dan musala di Indonesia jaraknya ada yang hanya 200 meter satu sama lain.

Jika toa masjid dibunyikan secara bersamaan dalam satu waktu, mungkin ada yang merasa tidak nyaman.

Menang Yaqut kemudian berusaha menjelaskan dengan contoh lebih sederhana.

Jika sebuah rumah di sekelilingnya mempunyai tetangga yang memelihara anjing dan semuanya menggonggong secara bersamaan, tentu penghuninya terganggu.

Beberapa bagian masyarakat menilai, contoh Menag Yaqut menganalogkan gonggongan anjing dengan suara adzan.

Baca Juga: Gus Khayat Kepada Menteri Agama RI: Harus Istighfar Minimal 1.000 Kali

Pakar Telematika, Roy Suryo melaporkannya ke Polda Metro Jaya dengan tuduhan penistaan agama. Pengaduan tersebut ditolak dengan alasan, belum ada unsur penodaan agama.

Setelahnya, Roy Suryo digugat oleh GP Anshor ke Polda Metro dengan tuduhan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong atau hoaks.

Kasus sampai saat ini masih menimbulkan pro dan kontra masyarakat.

Itulah harapan Pakar Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra pada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.***

Editor: Dimas Diyan Pradikta

Sumber: Seputar Tangsel Twitter Yusril Ihza Mahendra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x