Kenapa terjadi kemarau basah? Karena, penguapan air itu masih terus terjadi akibat suhu di laut, tepatnya di muka air laut itu juga hangat. Lebih tinggi dari sebelumnya.
Jadi, dampak untuk lingkungan semakin potensi meningkatnya kejadian ekstrem. Cuaca ekstrem, badai tropis, anomali iklim, bisa terjadi. Bahkan juga, selain badai tropis disisi lain kemarau yang panjang.
"Kayak Indonesia ini kan topografinya sangat beragam dan luas, sehingga bisa sangat kontradiktif dan bencana hidrometeorologinya akan semakin sering terjadi," terangnya.
Baca Juga: Seberapa Jawa Kamu! Nggrumut, Arti dan Kalimat Berbahasa Jawa
Dwikorita Karnawati mengiyakan bahwa ada kaitannya salju abadi yang meleleh dan cakupannya semakin kecil dengan dampak yang ditimbulkan akibat kenaikan suhu.
"Tinggal satu persen luasannya. Ada kaitannya dengan itu, dampaknya semakin melelehnya salju abadi, baik di Jaya Wijaya ataupun kutub," katanya.
Berikutnya dapat berdampak pada kenaikan muka air laut bila salju meleleh. Ada sebagian pula, ada yang tergenang. Jadi, area luas daratan menjadi berkurang. Meskipun lambat tapi terus terjadi.
Pihknya berharap, proyeksi-proyeksi seperti ini bukannya menjadikan ketakutan. Namun, ada langkah nyata untuk lingkungan. ***