MUI Payakumbuh itu menyayangkan Dewi Novita bergaya layaknya model yang berlenggak-lenggok. Mereka juga mengatakan agar Dewi Novita tak ikut latah dengan ikut-ikutan membuat konten viral.
Dalam komentar terakhirnya itu, MUI Payakumbuh menyarankan bahwa jika Dewi Novita berniat mempromosikan Tenun Balai Panjang, tidak dengan cara yang dilakukan tersebut.
MUI Payakumbuh mengatakan bahwa pakaian Bundo Kanduang di Ranah Minang adalah identitas, kehormatan, dan harga diri yang tinggi.
Baca Juga: Bharada E Siap Jadi Justice Collaborator! Minta Perlindungan LPSK, Simak Selengkapnya
MUI Payakumbuh meminta Dewi Novita untuk menghapus video tersebut dan meminta maaf kepada seluruh masyarakat di Kota Payakumbuh yang terusik akan aksinya tersebut.
Setelah dicopot dari jabatannya, Dewi Novita juga menceritakan hal tersebut pada akun TikTok miliknya.
“Pernah ikutan membuat video ala-ala Citayam Fashion Week dengan nama Payakumbuh Fashion Week. Maksud hati hanya konten biasa aja, tanpa maksud melanggar norma-norma agama atau adat istiadat Minangkabau,” katanya.
Dewi Novita merasa bahwa pencopotannya akibat video menghancurkan dirinya dan mimpinya.