Propaganda Tel Aviv Terbongkar, Penjajah Israel Berbohong (Lagi)?

- 30 November 2023, 22:10 WIB
Elon Musk mengunjungi Netanyahu di Tel Aviv baru-baru ini
Elon Musk mengunjungi Netanyahu di Tel Aviv baru-baru ini /Hamdani/

BANJARNEGARAKU.COM - Kunjungan pemilik Tesla dan SpaceX, Elon Musk, ke Israel pada tanggal 27 November 2023 telah menjadi sorotan setelah Pusat Penanggulangan Disinformasi Turki mendeteksi taktik propaganda yang dianggap terlihat jelas selama kunjungan tersebut.

Musk, yang sebelumnya mendapat kritik dari pemerintah Israel dan pengiklan karena mendukung Tweet yang kontroversial, memutuskan untuk melakukan perjalanan ke Israel. Selama kunjungannya, Musk bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Israel Isaac Herzog.

Baca Juga: Netanyahu Tuduh Masjid dan Sekolah di Jalur Gaza Digunakan Hamas Menyebarkan Ideologi 'Beracun'

Namun, fokus utama kontroversi muncul ketika Musk diajak mengunjungi pemukiman dekat Gaza, Kibbutz Kfar Azza, yang sebelumnya diserang oleh Hamas pada 7 Oktober. Musk diperlihatkan tempat tidur bayi yang berisi selongsong peluru kosong, menunjukkan indikasi bahwa Hamas disalahkan atas pembunuhan bayi dalam serangan tersebut.

Pusat Penanggulangan Disinformasi Turki merilis pernyataan pada tanggal 28 November, menyatakan bahwa selongsong peluru yang ditemukan di tempat tidur bayi sesuai dengan amunisi 7.62x51 dari senapan mesin MG3, yang merupakan senjata yang digunakan oleh tank Merkava Israel. Pernyataan tersebut menyebutkan bukti jelas dari bagian sabuk amunisi (rantai) yang digunakan untuk senapan mesin yang terlihat di tempat tidurnya.

Pernyataan tersebut juga menambahkan bahwa gambar-gambar yang dipublikasikan selama kunjungan Musk ke Israel sekali lagi menimbulkan keraguan terhadap taktik propaganda Israel. Rekaman tempat tidur bayi selama kunjungan mantan Gubernur New Jersey, Chris Christie, ke Kfar Azza pada 12 November tidak menunjukkan adanya selongsong peluru.

Baca Juga: Media Ibrani: Hamas Masih Jauh dari Kehancuran

Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan serius tentang bagaimana peristiwa selama kunjungan Musk dimanipulasi untuk mendukung narasi tertentu. Sementara itu, perdebatan seputar konflik Israel-Palestina terus berkembang, dengan pertanyaan mengenai jumlah korban dari kedua belah pihak yang tetap belum terjawab dengan jelas.

Halaman:

Editor: Dimas D. Pradikta

Sumber: the cradle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah