Baca Juga: Gebyar Ramadhan di MAJT Gelar Berbagai Kegiatan Islami , Catat Jadwal Selengkapnya
Ada lima budaya industry yang dipinjam dari Jepang yang dibudayakan di sekolah:
1). Seiri artinya ringkas. Tugas-tugas siswa ditempatkan di tempat (locker) khusus, agar tidak ada tumpukan berkas di meja guru. Yang penting disimpan di ruang khusus, yang sudah tidak digunakan, bisa dimusnahkan;
2). Seiton artinya rapi. Setelah siswa menggunakan media praktik, wajib merapikan kembali apapun media yang digunakan dan lingkungan tampak lebih indah;
3). Seiso artinya resik atau bersih. Lingkungan sekolah, ruang latihan kerja, dan tempat yang digunakan harus senantiasa bersih. Para siswa dibiasakan dengan budaya resik atau bersih;
4). Seiketsu artinya rawat. Lingkungan dan termasuk peralatan harus senantiasa dirawat dengan baik, semua peralatan dikembalikan pada tempatnya, agar lingkungan belajar dan bekerja kondusif;
Baca Juga: Panen Karya P5, SMP 3 Purwareja Klampok Banjarnegara Pamerkan Kreasi Siswa
dan 5). Shitsuke artinya rajin. Siswa membiasakan diri dengan nilai-nilai dalam empat S sebelumnya, agar menjadi habit dan etos yang sudah tertanam di dalam budaya belajar dan budaya kerja para siswa.
Saya ikut menggarisbawahi dengan cetak miring (italic) dan tebal (bold), pada wejangan Ketua Dewan Pembina Romo KH. Muhammad Ulil Albab Arwani, pertama, prestasi SMK NU Ma’arif hendaknya terus disyukuri.
Jasa para mubtadi atau perintis, harus senantiasa diingat dan dikenang sebagai bagian dari tahadduts bi n-ni’mah dengan menziarahi baik sudah wafat atau jika masih hidup disowani.