BANJARNEGARAKU.COM - SEMARANG - Kabar menggembirakan untuk para peternak di Kabupaten Pati. Mereka sekarang sudah bisa memproduksi maggot. Apa itu maggot?
Baru-baru ini tim Fakultas Peternakan dan Perikanan Universitas Diponegoro atau FPP Undip Semarang melatih para petani dan peternak sapi di Kabupaten Pati untuk memproduksi konsentrat dan maggot untuk peternak itik.
Ya, maggot adalah bahan pakan ikan alternatif yang murah dan mudah. Akhir-akhir ini nama Maggot mendadak populer di kalangan pembudidaya ikan di Indonesia.
Maggot menjadi buah bibir, karena Pemerintah Indonesia sejak awal 2020 sudah menyebutkan akan menjadikan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) sebagai bahan baku alternatif untuk pembuatan pakan ikan.
Menurut Direktur Jenderal Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (DJPB KKP) Slamet Soebjakto, maggot adalah yang paling potensial dikembangkan sebagai pakan ikan karena mudah ditemukan dan biayanya relatif murah.
“Maggot berpeluang cukup besar untuk dijadikan sebagai bahan baku alternatif pakan (ikan) berprotein tinggi bagi pertumbuhan ikan,” katanya di Jakarta belum lama ini.
Persoalan pasokan pakan ikan sejak lama sudah dirasakan oleh para pembudi daya ikan di Indonesia sampai sekarang. Meski pasokan lancar, namun harga pakan ikan di pasaran masih mahal karena bahan baku pembuatan pakan masih impor.
Baca Juga: Agen Pengungsi Rohingya ke Aceh Ditangkap Polres Pidie, Raup Pendapatan hingga Rp3 Miliar
Untuk mengatasinya, Pemerintah terus mencari formula agar bisa menghasilkan pakan ikan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau. Salah satu caranya dengan memanfaatkan bahan baku pakan ikan alternatif yang bisa ditemukan di Indonesia, yakni maggot.
Selain maggot, FPP Undip juga mengajari para peternak sapi di Kabupaten Pati cara memproduksi konsentrat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa konsentrat merupakan pakan ternak bergizi tinggi dari beberapa bahan pakan dengan proporsi jumlah dan kandungan nutrisi yang berimbang.
Konsentrat merupakan campuran beberapa bahan pakan, seperti bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, dedak halus, tepung jagung, garam dapur, kapur, dan tepung tulang.
Editor: Ali A
Sumber: Humas Undip