“Jadikan Hari Bumi sebagai ikhtiar membangun kesadaran kolektif seluruh warga dunia dan warga bangsa Indonesia untuk merawat, mengolah, memakmurkan bumi sebagai satu-satunya tempat kita berhuni, tempat tinggal dan menjalani kehidupan yang tidak ada gantinya dengan penuh pertanggungjawaban yang tinggi,” ucap Haedar.
Baca Juga: Seberapa Jawa Koe! Arti Kata Monyong dalam Kalimat Lambene Dadi Monyong
Dalam segala keragaman manusia, baik perbedaan ras, bangsa, maupun golongan, semuanya berpijak di atas tanah bumi.
Karena itu diperlukan aksi nyata secara bersama-sama dan berkelanjutan untuk melakukan usaha-usaha seperti penghijauan hutan, merubah gaya hidup yang boros energi, membersihkan polusi, dan membangun infrastruktur fisik yang ramah lingkungan.
Jika hanya dilakukan seorang diri atau sebagian kelompok, hal tersebut tidak ada artinya.
“Mari di Hari Bumi ini jadikan sebagai kesadaran bersama untuk membangun bumi ini menghuninya dengan baik, damai, bersatu, dan menjaga kelangsungannya, sekaligus membangun kesadaran kolektif untuk tidak mengeksploitasi, merusak, dan menghancurkannya atasnama apapun,” tutur Haedar.
Manusia merupakan bagian dari alam yang mempunyai peran atau tugas khusus yakni sebagai khalifah di bumi (QS. Al An’am: 165). “Di Hari Bumi kita diingatkan Allah untuk senantiasa merawat bumi ini dengan amanah, adil, dan ihsan.
Jangan sampai kita fasad fi al-ardh, membangun tetapi juga merusak. Peradaban manusia sangat tergantung pada eksistensi dan keberadaan bumi tempat kita tinggal,” tuturnya.