Di Washington, AS, Departemen Luar Negeri mengutuk serangan terhadap kedutaan dan mengkritik pasukan keamanan Irak karena tidak mencegah pengunjuk rasa melanggar pos diplomatik.
Uni Eropa mengatakan pihaknya menantikan "adopsi cepat dari langkah-langkah keamanan yang diperlukan" oleh Irak untuk mencegah insiden lebih lanjut.
Baca Juga: Bulan Ini AS Gelar Pertemuan dengan China, Prancis, Rusia, Inggris Bahas Senjata Nuklir
Demonstrasi pada Kamis itu diserukan oleh para pendukung ulama Syiah Muqtada al-Sadr untuk memprotes rencana pembakaran Alquran untuk kedua kali di Swedia dalam beberapa minggu ini, menurut postingan di grup Telegram yang terkait dengan ulama berpengaruh dan media pro-Sadr lainnya.***