Network
BANJARNEGARAKU.COM - Sistem Pemantauan Tekanan Ban MotoGP telah diperkenalkan untuk meningkatkan keamanan dan kesetaraan di lintasan. Dengan menggunakan teknologi canggih, sistem ini dirancang untuk memastikan bahwa tekanan ban pada semua sepeda motor dipantau secara langsung selama balapan. Penerapan penuh sistem ini diumumkan akan dimulai pada Grand Prix Catalan, setelah masa uji coba yang sukses di GP Inggris.
Sebelumnya, pemeriksaan tekanan ban dilakukan secara manual pada sepeda motor yang dipilih secara acak. Namun, dengan adopsi sistem pemantauan otomatis ini, semua sepeda akan terus dipantau sepanjang balapan. Hal ini memastikan bahwa tekanan ban tetap sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Pemasok Ban Resmi MotoGP, Michelin.
Sistem Pemantauan Tekanan Ban bekerja dengan menggunakan sensor yang terpasang pada setiap ban. Sensor ini akan mengirimkan data tekanan ban secara real-time ke pusat kontrol. Tim pengawas balapan akan memantau data ini dan memeriksa apakah tekanan ban memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan. Jika sensor mengindikasikan adanya pelanggaran, tindakan penalti akan diberlakukan.
Baca Juga: Unggul 0,013 detik, Carlos Sainz Raih Pole Kalahkan Verstappen di Kualifikasi F1 GP Italia 2023
Penalti diskualifikasi pada sesi latihan atau sesi balap, Namun, karena sistem ini masih baru dan diterapkan di pertengahan musim, Steward MotoGP telah menyetujui skala penalti bertahap sebagai langkah awal. Dalam skala penalti ini, pelanggaran pertama akan mendapatkan peringatan, sedangkan pelanggaran berikutnya akan mengakibatkan penambahan waktu.
Penalti waktu akan diberikan setelah balapan dengan skala berikut:
- Pelanggaran pertama: Peringatan
- Pelanggaran ke-2: penalti waktu 3 detik
- Pelanggaran ke-3: penalti waktu 6 detik
- Pelanggaran ke-4: penalti waktu 12 detik
