Penyebab Kebangkrutan Silicon Valley Bank Terus Diselidiki, Diduga Goldman Sachs Group Turut Berperan

16 Juni 2023, 06:13 WIB
Kantor cabang Silicon Valley Bank di pusat kota San Francisco, California, Amerika Serikat, 13 Maret 2023, pada hari-hari terakhir kebangkrutan. /REUTERS/Kori Suzuki/

 

 

BANJARNEGARAKU.COM - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) dan Securities and Exchange Commission (SEC) sedang menyelidiki peran Goldman Sachs Group (GS.N) dalam dua kesepakatan dengan Silicon Valley Bank pada hari-hari terakhir kebangkrutan bank tersebut.

Diketahui, Silicon Valley Bank dinyatakan kolaps dan ditutup oleh Federal Deposit Insurance Corporation (selaku badan regulator) pada 3 Maret 2023 lalu.

Bank terbesar urutan ke-16 di AS itu resmi dinyatakan bangkrut hanya 48 jam setelah berencana mengumpulkan dana untuk menambah modal.

Baca Juga: Nah Ini! Senat AS Kukuhkan Nusrat Choudhury sebagai Hakim Federal Wanita Muslim Pertama

Dilansir Banjarnegaraku.com dari Reuters berdasarkan laporam Wall Street Journal (WSJ), Kamis 16 Juni 2023, Silicon Valley Bank membukukan kerugian $1,8 miliar atas penjualan portofolio obligasi kepada Goldman Sachs Group. Raksasa Wall Street itu juga merupakan penjamin emisi untuk penjualan saham yang gagal oleh bank yang akhirnya membuka jalan bagi kehancurannya.

The Fed dan SEC sedang mencari dokumen yang berkaitan dengan peran Goldman Sachs sebagai pembeli portofolio sekuritas dan penasihat peningkatan modal, kata laporan itu.

Mereka ingin melihat apakah pihak perbankan investasi Goldman dan divisi perdagangannya melakukan komunikasi yang tidak benar tentang penjualan portofolio.

Goldman telah mengungkapkan bulan lalu bahwa pihaknya bekerja sama dengan penyelidikan pemerintah dalam urusannya dengan Silicon Valley Bank.

Baca Juga: Defisit Neraca Perdagangan AS Melebar ke Level Tertinggi 6 Bulan, Diprediksi Hambat Pertumbuhan Ekonomi

"SVB melibatkan Goldman Sachs untuk membantu peningkatan modal yang diusulkan dan menjual portofolio sekuritas kepada perusahaan. Sebelum penjualan itu, Goldman Sachs memberi tahu SVB secara tertulis bahwa kami tidak akan bertindak sebagai penasihat mereka dalam penjualan tersebut, dan bahwa SVB tidak boleh mengandalkan atas saran apa pun dari bank dalam hal ini, melainkan menyewa penasihat keuangan pihak ketiga," kata juru bicara Goldman.

Saham Goldman ditutup naik 0,4% pada $339,12, setelah naik sebanyak 1,6% pada hari sebelumnya. Pada bulan Maret, Reuters melaporkan jaksa AS sedang menyelidiki keruntuhan Silicon Valley Bank. Penyelidikan oleh Fed dan SEC adalah bagian dari penyelidikan yang lebih luas, tambah laporan WSJ.

Baca Juga: Bank Terbesar AS JPMorgan Khawatirkan Munculnya Dedolarisasi dalam Perdagangan Global

Seorang juru bicara SEC mengatakan dalam sebuah pernyataan email bahwa agensi "tidak mengomentari ada atau tidaknya penyelidikan yang mungkin". Seorang juru bicara The Fed menolak berkomentar.

Sementara itu, Kematian Silicon Valley Bank mengirimkan gelombang kejutan ke seluruh industri dan membawa krisis terburuk bagi sektor ini dalam 15 tahun terakhir.***

Editor: Ali A

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler